Film Gara-Gara Warisan : Warisan itu Bukan Soal Pembagian, tapi Penyatuan

TRAVELOUNGE.CO I JAKARTA – Warisan itu bukan soal pembagian, tapi penyatuan. Itulah clue terpenting dari premis film Gara Gara Warisan garapan Muhadkly Acho. Film bergenre drama komedi ini mengalir dengan cair. Tuturan ceritanya memang terasa akrab dengan kita semua.

Gara-Gara Warisan merupakan film drama komedi terbaru dari Starvision yang siap menghibur keluarga Indonesia selama libur Lebaran. Film ini disutradarai dan ditulis oleh debutan yang juga komika, Muhadkly Acho.

Chand Parwez Servia dan Ernest Prakasa bertindak sebagai produser. Pemain-pemainnya ada Oka Antara, Indah Permatasari, Ge Pamungkas, Yayu Unru, Ira Wibowo dan Sheila Dara. Film ini akan tayang di bioskop pada Sabtu, 30 April 2022.

Gara-Gara Warisan bertutur tentang tiga bersaudara yang sejak dulu jarang akur yang pada akhirnya harus bersaing memperebutkan warisan berupa sebuah guest house milik Dahlan (Yayu Unru), ayah mereka. Adam (Oka Antara), anak sulung selalu menyalahkan sikap keras ayahnya untuk kegagalan-kegagalan hidupnya. Laras (Indah Permatasari), anak tengah yang berjiwa independen dan idealis dengan mengabdikan hidupnya mengelola sebuah rumah panti jompo. Dan Dicky (Ge Pamungkas), anak bungsu kesayangan ayahnya yang dimanja sejak kecil dan tumbuh sebagai pemuda yang bengal, pecandu narkoba dan berprofesi sebagai musisi independen.

BACA JUGA : Galaxy A73 5G hadir Melengkapi Rangkaian Galaxy Awesome, Bikin #TikTokShortFilm Makin Awesome

Muhadkly Acho menjelaskan bahwa film pertamanya ini akan jadi film yang tepat ditonton saat suasana lebaran. “Film Gara-Gara Warisan adalah film keluarga yang menghibur. Bicara warisan itu bisa menyangkut pandangan orangtua, anak, menantu, mertua. Premis ini saya yakin solid dan bisa dijadikan hiburan lebaran,” kata Acho.

Lanjutnya lagi, film ini juga akan terasa hangat karena membawa pesan yang buat sangat penting tentang kepercayaan dalam sebuah keluarga tertutama ketika dihadapkan pada sebuah ujian besar, dalam hal ini warisan. “Karena ini harus selalu jadi pertanyaan dalam diri kita, jika tiba saatnya warisan dibagi, sejauh mana keluargamu bertahan untuk tetap saling mencintai?,” kata Acho.

Ernest Prakasa menguraikan kalau film ini berawal dari premis yang dibuat olehnya namun ia memilih Acho menggarapnya. “Karena satu dan lain hal, saya tidak punya kesempatan untuk mengerjakannya, kebetulan ketika ngobrol sama Acho, dia punya kisah yang cukup personal dan sangat relate sama premis ini. Akhirnya ia yang mengembangkan,” katanya.

Ernest pun memberikan kepercayaan penuh kepada Acho karena pengalaman bekerja bersama sebelumnya. “Saya percaya karena dia sudah duduk di samping saya di dua film sebagai konsultan komedi. Masukan-masukannya saya percaya. Perspektif dan sense dalam mengomentari keputusan-keputusan saya, bisa membuat saya membaca kalau dia udah di jalur yang benar dan sudah siap,” katanya.

Sedang bagi Chand Parwez Servia film ini menjadi andalan Starvision karena dekat dengan keseharian, mengangkat isu yang seringkali memecah belah keluarga. “Melalui film ini kita akan belajar menghargai nilai kekeluargaan, dan menariknya disajikan dengan takaran pas antara drama dan komedi yang fresh seputar keseharian di Guest House. Diharapkan banyak penonton Indonesia yang merasa dekat dan menjadikan film ini sebagai refleksi dan hiburan di saat lebaran,” katanya.

Gara-Gara Warisan juga akan dibintangi oleh Ernest Prakasa, Lukman Sardi, Lydia Kandou, Aci Resti, Lolox, Ence Bagus, Dicky Difie, Tanta Ginting, dan Hesti Purwadinata.
Kalau pun ada sedikit gangguan dalam cerita adalah keberadaan “bandar narkoba” yang justru mengusik tuturan cerita karena terkesan memaksakan kehendak. Seandainya soal narkoba itu lebih di ulik bagaimana beratnya merehabilitasi seorang pecandu narkoba, tentu hal ini akan lebih menyatu dan menggigit.

( Ismail Sidik Sahib )