TRAVELOUNGE.CO I JAKARTA – Ajang konser musik Jazz Goes to Campus (JGTC) ke-43 digelar secara virtual. Gelaran ini disokong Kementerian Pariwisata dan Ekonomi Kreatif/Badan Pariwisata dan Ekonomi Kreatif.
Konser yang pertama kali digagas pada 1978 ini dilaksanakan selama dua hari, yaitu pada Sabtu (13/2/2021), dan Minggu (14/2/2021) dengan mengusung tema “Rediscover Your Jazzpression!” yang dapat disaksikan secara daring melalui media streaming GoPlay dan LOKET Live.
Pada hari pertama, acara ini dimeriahkan oleh penampilan penyanyi Kunto Aji, Fariz RM, Adikara Fardy, dan TEN2FIVE. Dalam kesempatan tersebut, Kunto Aji mengungkapkan pandemi ini membuat semua orang, termasuk musisi, harus bersabar karena banyaknya panggung pagelaran musik yang ditunda ataupun dibatalkan. Namun, ia berharap agar masyarakat Indonesia dapat tetap kreatif di tengah-tengah masa sulit karena pandemi COVID-19
“Panggung kami tentu tidak sebanyak biasanya. Cuma, kita berharap bisa bertahan, itu saja. Di masa pandemi ini paling penting survive dulu, setelah itu kita bangun sama-sama,” ungkap Kunto Aji.
Deputi Bidang Produk Wisata dan Penyelenggara Kegiatan (Events) Kemenparekraf/Baparekraf, Rizki Handayani, dalam keterangannya (13/2/2021) mengungkapkan kegiatan ini merupakan wujud nyata sinergi yang baik antara Kemenparekraf/Baparekraf dan perguruan tinggi. Hal ini juga dalam upaya mendukung perguruan tinggi, khususnya para mahasiswa agar tetap berkarya dan menciptakan kreativitas tanpa batas di masa pandemi.
BACA JUGA: BCL punya Love story
“Apresiasi kepada penyelenggara The 43rd Jazz Goes to Campus atas upaya dan kerja kerasnya untuk tetap melaksanakan kegiatan ini secara online sebagai cara membangkitkan antusiasme penggemar jazz bahwa konser tetap bisa dinikmati di situasi pandemi secara daring,” kata Rizki.
Menurut Rizki, festival jazz yang memadukan unsur kreativitas dengan teknologi ini diharapkan menjadi solusi untuk tetap menghadirkan konser jazz di Indonesia serta memberikan hiburan bagi masyarakat dan komunitas penikmat musik jazz di tengah pandemi COVID-19. “Suguhan dari para pengisi acara itu kemudian disiarkan secara live streaming sehingga dapat dinikmati penonton dari rumah,” katanya.
Rizki juga mengapresiasi kesadaran mahasiswa Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Indonesia selaku panitia pelaksana festival ini dalam menggaungkan pentingnya penerapan protokol kesehatan berbasis CHSE (Cleanliness, Health, Safety, and Environmental Sustainability) secara ketat di lokasi acara. Hal ini terbukti dengan penayangan video penerapan protokol kesehatan oleh panitia yang ditayangkan di sela-sela pergantian penampil.
“Konser musik jazz virtual ini tetap diselenggarakan dengan selalu memperhatikan protokol-protokol kesehatan berbasis CHSE pada penyelenggaraan kegiatan (events) kepada seluruh panitia, tim produksi, dan pengisi acara,” ujar Rizki.
(Ismail Sidik)