TRAVELOUNGE.CO I JAKARTA – Minggu (18/3) siang menjelang sore, kawasan Pantai Lagoon, Taman Impian Jaya Ancol heboh dengan segala hiruk pikuk karnaval. Kendang, Kincringan, gong, kecrek saling bersahutan dengan nyanyian ritmis, bersiponggeng dengan teriakan dan hentakan.
Dalam rangka Hari Raya Nyepi, Ancol mengelar Festival Ogoh-ogoh. Boleh dibilang ini merupakan festival ogoh ogoh pertama dan terbesar yang pernah diselenggarakan pihak Ancol.
Pada festival ini, Ancol menghadirkan 6 ogoh-ogoh dengan fragmen atau cerita berbeda. Festival ini bertujuan untuk memperkenalkan keberagaman budaya Indonesia. Khususnya kebudayaan masyarakat Hindu Darma – Bali dalam perayaan Hari Raya Nyepi dan Tahun baru Saka.
Enam ogoh-ogoh yang mengangkat konsep berbeda, ditampilkan dalam paduan seni musik dan seni tari. Tiap ogoh-ogoh diusung oleh puluhan pria yang biasa disebut dalam bahasa Bali yaitu Penegen. Aksi mereka kian ritmis dengan diringi iringan musik gamelan khas Bali, yaitu baleganjur. Kemudian dikoreografikan dalam sebuah cerita yang berpadu dengan tari-tarian Bali.
Jadinya tidak heran penampilan setiap ogoh-ogoh melibatkan puluhan sampai dengan ratusan orang, hingga menjadi pertunjukan kolosal. Belum lagi penampilan tarian kecak yang menghebohkan itu.
Festival ini diawali dengan parade ogoh-ogoh yang berjalan sepanjang pantai Ancol timur. Tepatnya dimulai dari Kuburan Belanda (Ereveld), melintasi jajaran Pantai Lagoon menuju pantai Beachpool, dalam jarak kurang lebih 800 (delapan ratus) meter. Siapa pun yang bepapasan pasti terpesona dan takjub melihatnya hingga kemacetan menganak sungai.Apalagi ber-selfie-ria seolah menjadi kehausan
Nah, setelah parade dilanjutkan dengan penampilan masing-masing cerita (fragmen) ogoh-ogoh di Pantai Pasir Putih Lagoon area. Pas di depan panggung apung (floating stage).
Pengunjung pun menyemut disekitaran Festival, hingga panitia agak kewalahan mengatasinya. Kemudian ditutup dengan penampilan tari kecak.
Disekitaran area pertunjukan, terlihat juga puluhan seniman Pasar Seni Ancol yang melakukan kegiatan seni rupa bertemakan keberagaman budaya Indonesia di sepanjang lokasi festival.
“Festival ini terselenggara berkat adanya kerjasama antara Pengelola Taman Impian Jaya Ancol dengan PHDI (Parisada Hindu Darma Indonesia) serta didukung oleh IPHD (Ikatan Pemuda Hindu Darma) wilayah Banten, ” jelas Rika Lestari, Corp Communication TIJA.
Acara ini juga mendapat dukungan dari Pemerintah Provinsi DKI Jakarta. Sebagai tempat wisata yang sarat dengan sarana hiburan, Ancol selalu ingin menghadirkan nilai-nilai edukasi dan menumbuhkan persatuan dalam keragaman budaya yang ada di Indonesia. Sehingga acara yang disajikan kepada pengunjung dapat bermakna dan memiliki manfaat.
IsmaiI Sidik Sahib