TRAVELOUNGE.CO I JAKARTA – Sejatinya acara Spa&Wellness Tourism Award 2019 digagas untuk lebih mempromosikan wisata kesehatan nasional yang memang sangat menjanjikan. Perkembangannya sangat pesat. Bahkan tenaga terapis Indonesia sangat terkenal di dunia. Mereka tersebar kepelbagai negara. Jadi, peluang bisnis spa sangat potensial.
Inilah yang disampaikan penggagas even Spa&Wellness Tourism Award 2019 Annie Savitri yang juga Ketua Yayasan Pariwisata Spa Indonesia (YPSI). Spa&Wellness Tourism Award 2019 digelar YPSI bekerjasama dengan Kementerian Pariwisata (Kemenpar).
Menurut Asisten Deputi Pengembangan Wisata Budaya Kemenpar, Oneng Setya Harini, usaha spa menjadi bagian penting dari akar budaya Indonesia. Dan, daya tarik wisatawan datang ke Indonesia, 60 persen karena ketertarikan pada budaya di Tanah Air, termasuk spa sebagai sebagai wisata kesehatan.
Keragaman budaya Indonesia menjadi potensi luar biasa. Salah satunya heritage. Perawatan kesehatan/ tubuh adalah bagian dari peninggalan masa lalu yang luar biasa bagi gaya hidup itu sendiri. ” Spa sekarang ini adalah bagian dari pengembangan dari usaha jasa pariwisata. Ini potensi yang menjanjikan,” tandas Oneng.
Kemenpar sendiri pada 2018 telah mensertifikasi kompetensi usaha jasa spa. Setidaknya ada 55 usaha yang sudah disertifikasi.
“Awarding ini penting untuk kepercayaan, kredibilitas dan kalibrasi. Awarding menaikan tingkat kepercayaan. Bila spa dikomunikasikan dengan baik bisa menjadi marketing dan image yang baik. Dengan begitu image spa yang negatif akan pupus dengan sendirinya,” imbuh Oneng lagi.
Baca Juga: Industri Spa Tanah Air Potensial Menangkan Persaingan Pasar Internasional
Karena realitas itu, Ketua YPSI Annie Savitri memberanikan diri untuk pertamakalinya menggelar acara Spa&Wellness Tourism Awards dengan menjaring 20 wanita cantik untuk memperebutkan gelar sebagai Duta Spa&Wellness Tourism Award 2019. Acara puncak pemilihan duta terapi kesehatan tradisional ini akan dilaksanakan di Jakarta (9/9).
Tujuan gelaran ini sangat jelas, mengangkat potensi wisata spa/kesehatan di Tanah Air, karena peluangnya terbuka lebar dan praktisi di bidangnya juga sudah dilengkapi dengan sertifikasi.
“Ada tiga kota yang fokus kembangkan usaha spa, yakni Bali, Batam dan Jakarta. Diketiga kota ini bisnis spa tumbuh pesat. Namun diprediksi kedepannya bakal tumbuh di sejumlah kota lainnya,” cetus Annie yang sudah 20 tahun terjun di bisnis spa.
Menurutnya penghargaan itu juga bermanfaat untuk mengukur apakah yang dilakukan sudah benar. Baik individu ataupun institusi. Hanya saja perlu dipikirkan juga Spa&Wellness Tourism Award 2019 jangan cuma menjadi seremonial belaka. Sekedar gaya-gayaan bikin awarding. Tapi para duta terpilih harus jadi duta yang sesungguhnya dengan memahami hakekat bisnis dan manfaat spa itu sendiri.
Ismail Sidik