TRAVELOUNGE.CO I JAKARTA – Meski sudah jadi kawasan pariwisata beken, Bali terus berbenah diri. Pembangunan proyek Benoa Maritime Tourism Hub yang akan menghadirkan fasilitas dan infrastruktur terintegrasi di Pelabuhan Benoa, diharapkan akan semakin memperkuat sektor pariwisata Bali secara keseluruhan.
Pada Rapat Koordinasi Rencana Pengembangan Benoa Maritime Tourism Hub yang dilaksanakan di Hotel Inaya Putri Bali pada Jumat (14/02/2020), Gubernur Bali, I Wayan Koster, menegaskan pihaknya akan menggandeng sejumlah stakeholder untuk membangun Benoa Maritime Tourism Hub.
“Kami menggandeng sejumlah pihak seperti Kemenparekraf, Kementerian BUMN, BKPM, Kementerian Agraria dan Tata Ruang serta Pelindo untuk membangun Benoa Maritime Tourism Hub,” kata Gubernur Bali, I Wayan Koster.
Mengenai ketersediaan infrastruktur, Gubernur Bali menjelaskan bahwa pihaknya telah menggandeng sejumlah pihak untuk mendukung hal tersebut. Sebut saja ketersediaan fasilitas bandara, jalan tol, serta pelabuhan yang tersedia sehingga kegiatan perekonomian terutama pariwisata di Bali berjalan dengan lebih baik.
“Khusus untuk infrastruktur yang terhubung dengan laut, selayaknya Bali memiliki fasilitas pelabuhan yang memungkinkan kapal besar seperti yacht dan cruise untuk bersandar. Hal ini akan terus didorong agar cepat terlaksana sehingga laju pengembangan pariwisata semakin cepat,” jelasnya.
Kondisi pariwisata Bali saat ini tengah menghadapi berbagai tantangan, maka untuk meminimalisasi dampak negatifnya, pengelolaan pariwisata Bali harus terus diperbaiki sehingga meningkat kualitasnya, salah satunya melalui pengelolaan infrastruktur sebagai pendukung utama.
Baca Juga: Stakeholder Pariwisata Bali Bersinergi Hadapi Imbas Virus Corona
“Daya tarik pariwisata Bali sangat kuat. Saat ini, sumbangan pariwisata terhadap PDB Bali mencapai 55 persen. Selain itu, Bali juga menjadi salah satu pintu utama masuknya wisman ke Indonesia sebanyak 39 persen. Maka, kita perlu mendukungnya dengan ketersediaan infrastruktur yang terbilang mendesak,” tambah Wayan.
Menanggapi kebutuhan tersebut, Kementerian Pariwisata dan Ekonomi Kreatif (Kemenparekraf) bersama Kementerian BUMN dan Pelindo mendorong segera terwujudnya Benoa Maritime Tourism Hub. Hal pertama yang dilakukan adalah penataan fasilitas pelabuhan sehingga wisatawan yang datang menggunakan jalur laut pun merasa nyaman.
“Kami bekerja sama dengan Pelindo dalam mengatur tata ruang yang ada di pelabuhan dengan memisahkan lokasi pelabuhan sesuai kebutuhan dan membaginya menjadi lokasi kapal pesiar, lokasi peti kemas, terminal curah cair, dan lain-lain. Selain itu, fasilitas pelabuhan juga terus diperbaiki sehingga meningkatkan keamanan dan kenyamanan wisatawan,” ujar Menteri BUMN, Erick Tohir.
Dalam pengerjaan proyek tersebut, Kementerian BUMN dan Pelindo mengajak pihak profesional untuk ikut berpartisipasi dalam pembangunan pelabuhan dengan harapan pembangunannya tetap memperhitungkan keseimbangan alam.
“Kami mendorong agar PKBL perusahaan yang bergerak di bawah Kementerian BUMN memberikan sumbangan terhadap lingkungan sebanyak 5 persen dan sumbangan terhadap pendidikan terhadap 30 persen,” ujar Erick.
Ismail Sidik