Spa dan Jamu Tradisional di Congress Internasional d’Aesthetique and Spa Paris 2018

Travelounge

TRAVELOUNGE.CO I JAKARTA – Ini kabar yang menyenangkan dari Pameran Congress Internasional d’Aesthetique and Spa Paris 2018, Prancis. Menempati ruang pamer seluas 56 m2, booth  Indonesia  menampilkan produk spa tradisional modern Jawa dan Bali sebagai daya tarik utama. 

Tidak hanya itu, industri minuman tradisional Indonesia (jamu) dan industri pariwisata (hotel dan tour agent/tour operator) yang menjual paket wisata dan destinasi spa di Indonesia) serta coffee corner juga disodorkan.

Bahkan, sebagai negara yang mendapat kehormatan menjadi guest country, diadakan  workshop spa Indonesia, yakni tentang Spa Jawa dan Spa Bali di panggung utama Congress International d’Esthetique and Spa. Selain itu, panitia juga mengadakan workshop body painting dengan tema Indonesia.

Sebagaimana diketahui tradisi merawat tubuh telah dilakukan oleh masyarakat Jawa dan Bali sejak ratusan tahun lalu. Di Jawa, khususnya Yogyakarta, sejarah spa tercatat dimulai sejak bertahta Sultan Hamengkubuwono (Istana Raja Yogyakarta) membangun Taman Sari tahun 1789. Taman Sari adalah rumah pemandian bagi keluarga kerajaan (raja, ratu dan pangeran serta para putri mereka). Terbukti  ditemukan relief spa di Candi Borobudur. Sedangkan berkaitan keberadaan spa di Bali, ditandai oleh situs Tirta Gangga (Tirta = Air, Gangga = sungai suci di India) atau rumah pemandian yang dibangun pada era Kerajaan Gianyar.

Sejatinya Bali menjadi salah satu destinasi pariwisata spa kelas dunia. Apalagi Bali telah menerima beberapa penghargaan bergengsi sebagai destinasi Spa terbaik (Best Spa Destination), di antaranya dari World Luxury Spa Award.

Keikutsertaan Indonesia dalam pameran ini merupakan kolaborasi Kementerian Pariwisata (Kemenpar) dengan Kedutaan Besar Republik Indonesia (KBRI) di Paris, dan VITO (Visit Indonesia Tourism Officer) untuk Perancis. Pameran pariwisata Congress International d’Aesthetique and Spa Paris,  akan berlangsung di Hall 5 Paris Expo – Porte de Versaille, pada 7 – 9 April 2018 mendatang.

Tidak mengherankan kalau Keikutsertaan Indonesia yang baru pertama kali ini langsung mendapat kehormatan sebagai guest country.

Kesempatan strategis ini akan dimanfaatkan untuk memperkenalkan dan mempromosikan kekayaan Spa Indonesia kepada pebisnis spa di Paris, Perancis. Negara ini menjadi salah satu target pasar wisatawan mancanegara (wisman) untuk kawasan Eropa.

Deputi Bidang Pemasaran II Kementerian Pariwisata (Kemenpar) Nia Niscaya  mengatakan, Perancis menjadi salah satu fokus pasar untuk wilayah Eropa. Pada 2016 memberikan kontribusi sebanyak 250.921 wisman.  “Tahun 2017 kunjungan wisman Perancis ke Indonesia sebanyak 268.989 wisman atau meningkat  7,20% dibandingkan tahun 2016,” kata Nia Niscaya.

Nia memaparkan, Perancis, Inggris, Jerman, Belanda, dan Italia  merupakan lima besar pasar Eropa. Dalam beberapa tahun terakhir ini menunjukkan trend meningkat dengan nilai pasar (market value) pengunjung dari negara-negara tersebut mencapai lebih dari US$ 1 juta dengan rata-rata lama menginap dua minggu atau 13,97 hari.

Pameran pariwisata Congress International d’Aesthetique and Spa 2018, diikuti sebanyak  200 peserta pameran dan selama tiga hari diperkirakan dikunjungi sebanyak 28.000 pengunjung.

Ismail Sidik

Berbagi: