TRAVELOUNGE.CO I JAKARTA – Rombongan Famtrip tiba di Yogyakarta pada Minggu (27/5) dan langsung menuju Magelang. Rangkaian Famtrip dalam rangka perayaan Hari Trisuci Waisak 2562 BE dimulai pada Senin (28/5) di Candi Borobudur untuk melakukan persembahyangan/berdoa ‘Sunrise Praye’ di Rupadhatu Candi Borobudur dan melaksanakan ritual ‘Pradakshina’ (mengelilingi Rupadhatu).
Rombongan kemudian diajak ke Desa Wisata Candirejo dengan aktivitas berkeliling menggunakan andong, melihat pembuatan kerupuk (industri rumahan), bermain musik tradisonal gamelan dan melihat keunikan pertemuan dua sungai yaitu sungai Elo dan sungai Progo. Selanjutnya peserta Famtrip diajak ke Candi Mendut untuk melaksanakan doa-doa.
Aktivitas di Candi Mendut terbagi dalam tiga tahapan. Pertama, pengambilan air berkat dari mata air (umbul) Jumprit di Kabupaten Temanggung dan penyalaan obor menggunakan sumber api abadi Mrapen, Kabupaten Grobogan. Kedua, ritual Pindapatta, yaitu pemberian dana makanan kepada para bhiksu oleh masyarakat (umat) untuk memberikan kesempatan kepada masyarakat untuk melakukan kebajikan. Ketiga, ritual Samadhi pada detik-detik puncak bulan purnama. Penentuan bulan purnama berdasarkan perhitungan falak sehingga puncak purnama bisa terjadi pada siang hari.
Baca Juga: Surfer Papan Atas Dunia Ikut Ambil Bagian Dalam Kompetisi Bali Pro
Famtrip selama 6 hari telah mengenalkan sejumlah obyek wisata di antaranya, Candi Borobudur, Prambanan, Sewu, dan Ratu Boko, Desa Wisata Candirejo, Omah Kecebong Tourism Village, Keraton Yogyakarta, Taman Sari Yogyakarta, serta Malioboro.
Promosi terhadap destinasi pariwisata dilaksanakan untuk meningkatkan citra sepuluh destinasi pariwisata prioritas (DPP) yang akan dikembangkan sebagai Bali Baru, salah satunya Borobudur.
Borobudur juga telah diinstruksikan oleh Presiden Joko Widodo (Jokowi) untuk fokus dalam rangka pengembangan dan promosi, berdampingan dengan Danau Toba, Mandalika, dan Labuan Bajo. Sebagai tindak lanjutnya, Kemenpar telah membentuk Badan Otorita Borobudur. Melalui Badan Otorita ini diharapkan akan berkembang menjadi destinasi kelas dunia.
Candi Borobudur yang telah diakui sebagai mahakarya budaya dunia oleh UNESCO sebagai warisan budaya dunia tersebut, ditargetkan mampu mendatangkan 2 juta wisman ke Indonesia pada 2019.
Ismail Sidik