TRAVELOUNGE.CO I JAKARTA – Alam Indonesia memang surga bagi traveller, surfer maupun yachter. Pelabuhan Kumai di Kabupaten Kotawaringin Barat, Provinsi Kalimantan Tengah (Kalteng) kembali menjadi titik singgah para peserta rally yacht Wonderful Sail to Indonesia 2018 yang akan berlangsung pada 7-10 Oktober 2018 mendatang. Titik Labuh di Pelabuhan Kumai 02 Drajat 44 menit 13,7 LS – Bujur : 111 Drajat 44 ‘ 13″ BT Kedalaman 5-13 meter.
Selama bersandar para peserta dari berbagai negara yang mengendarai sekitar 70 yacht akan mengunjungi destinasi Taman Nasional Tanjung Puting Orangutan di Camp Prof. Dr. Birute Galdikas dan Camp Leakey, Kalimantan Tengah. Keberadaan taman ini sudah sangat kondang di dunia internasional.
Ketua Tim Percepatan Pengembangan Wisata Bahari Kementerian Pariwisata (Kemenpar) Dwisuryo Indroyono Soesilo mengatakan, dipilihnya Pelabuhan Kumai sebagai titik singgah karena para peserta rally yacht internasional tersebut ingin mengunjungi destinasi Taman Nasional Tanjung Puting sebagai habitat asli orang utan di Indonesia.
“Para yahcter dari mancanegara ini sebelumnya singgah di beberapa pulau di Tanah Air dan akan melanjutkan ke titik singgah lain termasuk di Kumai pada 07-10 Oktober mendatang,” kata Indroyono didampingi Kepala Dinas Kebudayaan dan Pariwisata Provinsi Kalteng Guntur Talajan dalam jumpa pers di Balairung Soesilo Soedarman, Gedung Sapta Pesona Jakarta, kantor Kemenpar, Senin siang (03/09) tentang persiapan Wonderful Sail to Indonesia 2018 yang singgah di Kumai.
Wonderful Sail to Indonesia, menurut Dwisuryo Indroyono Soesilo, menjadi wisata layar terpanjang di dunia melintasi jalur terbaik sepanjang 7.000 km di perairan nusantara dan berlangsung selama 5 bulan dari Juni hingga November 2018 atau saat cuaca paling baik di perairan garis khatulistiwa. “Wonderful Sail to Indonesia menjadi branding wisata layar yang prestisius bagi Indonesia di tingkat internasional, juga menciptakan jalur rali yacth terbaik dunia,” kata Indroyono.
Baca Juga: Kejar Pelayanan Prima, Pelni Dapat 15 Kapal Baru
Indroyono menjelaskan selama 5 bulan berlayar para yachter akan singgah di pulau-pulau sebagai titik labuh. Mulai dari entry port hingga exit port telah dipersiapkan sekitar 53 destinasi yang akan disinggahi. Di setiap destinasi yang disinggahi mereka membelanjakan uangnya untuk menikmati kuliner, membeli cinderamata, menggunakan transportasi lokal, maupun untuk keperluan lainnya. “Ketika singgah di Pelabuhan Kumai mereka menggunakan perahu klotok khas yang bisa digunakan sebagai tempat menginap (homestay) sambil berjalan menuju TN Tanjung Puting,” kata Indroyono.
Kadis Budpar Pemprov Kalteng, Guntur Talajan mengatakan sejumlah agenda acara telah disiapkan antara lain penyambutan para peserta rally dengan jamuan makan malam (dinner), demo membuat kuliner khas daerah, serta pertunjukan kesenian dan budaya daerah. ” Para travel agent daerah menyiapkan 7 paket wisata pilihan menarik. Ketujuh paket wisata tersebut adalah Tanjung Harapan, Pondok Tanggui, Pesalat, Pondok Ambung, Camp Leakey, Sungai Buluh Besar, dan Sungai Arut Tebal & Sungai Perlu,” kata Guntur Talajan.
Indroyono menambahkan, event Wonderful Sail To Indonesia 2018 selain untuk mempromosikan potensi wisata bahari Indonesia, tidak hanya sebagai lintasan kapal-kapal saja, namun menjadi destinasi wisata layar terbesar di dunia. Salah satunya melalui kapal – kapal layar internasional peserta. Event ini juga sebagai momentum untuk mempromosikan bahwa Indonesia telah melakukan deregulasi (Perpres RI Nomor 79/ 2011, diubah dengan Perpres No 180/ 2014 dan disempurnakan menjadi Perpres No. 105/ 2015) yang memberikan kemudahan masuknya kunjungan kapal wisata yacht asing ke Indonesia.
Ismail Sidik