TCC Kemenpar : Ekosistem Pariwisata 3A di Palu dan Donggala, Terus Dipantau

Travelounge

TRAVELOUNGE.CO I PALU, 30 September 2018 – Kementerian Pariwisata melalui Tourism Crisis Center (TCC) juga terus melakukan monitoring dan pendataan terkait ekosistem pariwisata di Sulawesi Tengah, terutama atraksi, aksesibilitas, dan amenitas (3A).

Dari sisi atraksi, TCC Kemenpar mencatat ada tiga kategori atraksi yaitu alam, budaya dan buatan. Dari beberapa atraksi alam, Pantai Talise rusak diterjang tsunami. Pantai Talise merupakan venue event-event di Kota Palu dan Provinsi Sulawesi Tengah. Daya tarik wisata budaya seperti situs bersejarah/peninggalan dan cagar budaya hingga saat ini masih dalam upaya koordinasi pendataan dengan Balai Pelestarian Peninggalan Purbakala (BP3) Makassar. Namun dilaporkan beberapa peninggalan sejarah mengalami kerusakan.

“Untuk daya tarik wisata buatan, seluruh event festival budaya Palu dibatalkan, seperti Festival Palu Nomoni dan Rangkaian Peringatan Hari Habitat Dunia 2018 di Kota Palu yang rencananya diselenggarakan pada tanggal 29 September – 3 Oktober 2018. Jalur jalan lintasan event balap sepeda TdCC (Tour de Central Celebes) yang rencana dilaksanakan pada 14-18 Oktober 2018 juga mengalami kerusakan,” kata Menteri Pariwisata Arief Yahya melalui Ketua TCC Kemenpar Guntur Sakti di Jakarta, Minggu (30/09).

Terkait aksesibilitas menuju Palu, Bandar Udara Mutiara SIS Al-Jufri Palu sejak 30 September 2018 pukul 08.57 WITA dapat beroperasi kembali dengan terbatas bagi penerbangan komersial. Namun tetap diutamakan untuk kegiatan darurat, SAR dan kemanusiaan dengan prosedur terbang Visual Flight Rules. Bandara bisa dioperasikan terbatas khusus pesawat Hercules, sedangkan penerbangan komersial yang akan terbang ke Palu harus konfirmasi ketersedian slot melalui ATFM MATSC sebelum pengisian FPL karena kapasitas parking terbatas.

Tidak hanya bandara di Palu, beberapa bandara lainya seperti Bandara Mamuju terjadi kerusakan di bangunan tower namun masih berfungsi. Bandara Luwuk Bangai juga mengalami pergeseran tiang tower namun masih berfungsi. Sementara itu, kondisi bandara lain di sekitar kota Palu di antaranya Bandara Andi Jemma-Masamba; Bandara Lagaligo-Bua; Bandara Rampi; Bandara Bone; Bandara Tanjung Api Ampana; Bandara Pongtiku-Tana Toraja; Bandara Haluoleo-Kendari; Bandara Kasiguncu-Poso; Bandara Pogogul-Boul; Bandara Sultan Bantilan-Tolitoli masih dalam kondisi aman. Untuk menuju Kota Palu dapat melalui alternatif bandara Mamuju Sulawesi Barat dengan jam opersional bandara yang diperpanjang.

Untuk akses laut, Pelabuhan Pantoloan di Palu menjadi pelabuhan yang mengalami kerusakan paling parah dibandingkan pelabuhan lainnya. Hal itu ditandai dengan robohnya quay crane. Layanan kepelabuhanan sementara ini dihentikan menunggu hasil pengecekan lebih lanjut di lapangan.

Baca Juga: Terdampak Gempa, TCC Kemenpar Terus Monitoring Sulteng

Pada Pelabuhan Wani, kondisi rusak di bagian bangunan dan dermaganya. Pelabuhan Ogoamas juga dalam kondisi rusak dimana dermaga bergeser ke sisi kanan sepanjang 3 cm. Sedangkan pelabuhan lainnya seperti Pelabuhan Ampana, Pelabuhan Luwuk, Pelabuhan Belang-Belang, dan Pelabuhan Majene, dalam kondisi baik.

Akses darat menuju Palu, bisa dicapai melalui jalan Trans Sulawesi namun hanya dapat dilalui oleh motor. Jembatan Ponulele yang menghubungkan antara Donggala Barat dan Donggala Timur juga rubuh setelah gempa dan diterjang gelombang tsunami.

Selain itu, terdapat tiga jalur darat menuju Palu yang sudah tembus dan terbuka sehingga bisa diakses oleh kendaraan roda empat, yaitu Jalur lintas timur yang dapat dilalui yaitu mulai dari arah Palu hingga Poso; Jalur lintas utara yang dapat dilalui mulai dari Palu, Kebon Kopi, Pantoloan, hingga Parigi; dan Jalur lintas Selatan, mulai dari Mamuju, Pasangkayu, Donggala, Toli hingga Palu.

Akses jalan darat menuju Palu baik dari Makassar maupun Gorontalo-Manado lewat Parigi Moutong-Kebun Kopi lumpuh total. Jalan lingkar lewat Kasimbar-Tambu ke Palu sangat rawan krn melintasi pusat gempa di Sirenja, Donggala. Untuk menembus Palu dapat dilakukan melalui Poso-Napu Kab. Sigi.

TCC Kemenpar juga mencatat beberapa amenitas yang terdampak. Yang pertama dari sisi Akomodasi tercatat terdapat Hotel Roa-Roa, (80 kamar), Santika Palu Hotel (140 kamar), Mercure Palu Hotel (130 kamar), Swissbell Hotel Silae Palu (126 kamar).

Sementara itu, untuk layanan komunikasi SMS dan suara dari Telkom berangsur pulih di beberapa titik strategis kota Palu yang diprioritaskan bagi pemerintah dan instansi yang sangat membutuhkan. Jaringan 4G kembali beroperasi di beberapa wilayah seperti Toli-toli, Poso dan Luwuk. Perangkat layanan voice dan internet telah pulih di Kota Donggala. Telkom Indonesia juga memberikan layanan free internet (wifi.id) gratis untuk wilayah Palu, Donggala, Ampana, Banggai, Luwuk, Marisa, Parigi, dan Poso. Sedangkan PLN memberikan layanan akses internet gratis (free wifi) di kantor PLN area Palu dan Kantor Gardu Induk Talise.

Ismail Sidik

Berbagi: