Pariwisata Jadi Lokomotif Pembangunan Jawa Barat

Travelounge

TRAVELOUNGE.CO I JAKARTA, 14 November 2018 – Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah (RPJMD) Jawa Barat menetapkan bahwa dalam 5 tahun mendatang, pariwisata dapat menjadi lokomotif pembangunan di Jawa Barat. Ada tiga destinasi pariwisata unggulan di Provinsi Jawa Barat (Jabar) yaitu Kota Bandung, Geopark Ciletuh di Pelabuhanratu, dan Pantai Pangandaran. Ketiga lokasi ini akan dikembangkan sebagai destinasi kelas dunia. Selain tiga lokasi tersebut, tentunya masih banyak destinasi pariwisata yang menjadi daya tarik Jawa Barat.

Gubernur Jawa Barat Ridwan Kamil mengatakan bahwa rencana pembangunan Jawa Barat dalam 5 tahun ke depan akan mengarah pada Jawa Barat Juara Lahir dan Batin. Hal ini sejalan dengan rencana bahwa pembangunan selama 5 tahun ke depan akan banyak melibatkan sektor pariwisata dalam peningkatan ekonomi masyarakat.

“Kami akan membuat ketimpangan segi layanan antar daerah di Jawa Barat akan berkurang. Secara keseluruhan, pembangunan Jawa Barat antara wilayah selatan dan utara masih belum seimbang. Hal ini akan kami atasi melalui aksesibilitas, dimana ada akses, disitu akan ada pelayanan publik yang baik. Kami akan memanfaatkan teknologi melalui digitalisasi yang menyentuh aspek pengembangan daerah di Jawa Barat,” jelas Ridwan Kamil.

Dukungan pada Jawa Barat dilontarkan Menteri Pariwisata. “Kami mengapresiasi kinerja Gubernur Jawa Barat beserta jajarannya yang mengedepankan pariwisata dalam rencana pembangunan 5 tahun ke depan. Industri pariwisata merupakan industri yang paling murah dan mudah. Pariwisata bisa meningkatkan PBD dan devisa serta membuka lapangan kerja. Pariwisata bisa menjadi industri yang terbesar dan terbaik,” kata Menteri Pariwisata, Arief Yahya saat pembukaan Musrenbang RPJMD Provinsi Jawa Barat di Grand Ballroom Trans Luxury Hotel, Bandung (13/11).

Baca Juga: Bandung Potensial Bagi Pemasaran Danau Toba

Secara keseluruhan, menurut Arief Yahya, pembangunan pariwisata saat ini menempati posisi 9 untuk pertumbuhan pariwisata di dunia, posisi 3 di Asia, dan posisi pertama di Asia Tenggara. Ini membuktikan bahwa industri pariwisata di Indonesia terus bertumbuh. Tahun 2019, pariwisata masuk di sektor unggulan, posisinya kedua setelah pertanian dan sebelum perikanan.

Menpar menjelaskan janjinya kepada Presiden yakni, pariwisata menjadi penghasil devisa terbesar serta menjadi yang terbaik di regional dan internasional. Hal ini dibuktikan dengan Branding Wonderful Indonesia sudah mengalahkan Branding Thailand dan Malaysia.

Ismail Sidik

Berbagi: