TRAVELOUNGE.CO I JAKARTA, 26 November 2018 – Menteri Kelautan dan Perikanan, Susi Pudjiastuti dan Sekretaris Kementerian Pariwisata Ukus Kuswara menghadiri acara Seafood Lover Millennials yang diadakan oleh Kementerian Kelautan dan Perikanan. Acara Seafood Lovers Millennials ini mendorong kuliner berbasis ikan.
Gelaran ini merupakan rangkaian acara dari Kegiatan Pesta Rakyat dan Jasa Layanan Publik dalam rangka Hari Ulang Tahun KORPRI ke-47 yang berlangsung dari tanggal 24-29 November 2018. Seafood Lover Millennials digelar di parkiran timur Senayan Stadion Gelora Bung Karno pada Minggu (25/11).
Susi Pudjiastuti dalam sambutan pembukaannya ‘Seafood Lover Millennials’ menegaskan,” Kita ingin manusia Indonesia mulai makan ikan karena konsumsi makan ikan masih dibawah Jepang yakni masih di bawah 40 kilogram sedangkan tahun ini target 60 kilo sedangkan Jepang diatas 80 kilogram,” tegas Susi.
Menteri Susi juga mengajak masyarakat untuk mulai mengurangi sampah khususnya plastik demi kelestarian laut. “Saya menghimbau tolong jangan buang sampah sembarang, khususnya jangan gunakan plastik. Indonesia nomor dua sampah terbesar di dunia. Mulailah dari diri sendiri, stop pemakaian kantong kresek dan sedotan, apalagi banyak ikan, penyu semua mati karena kecerobohan dari ketelodaran kita. Kurangi sampah plastik. Lihat saja ikan paus di Wakatobi mati karena sampah. Karena plastik akan terurai baru 45 tahun,” himbau Menteri Susi.
Dalam kesempatan ini Susi juga melakukan demo masak ikan, didampingi dan dibantu oleh chef Rinrin Marinka dan Chef Chandra.
Baca Juga: Tiga Strategi Kemenpar untuk Kembangkan Industri Pariwisata Kuliner
Apresiasi diberikan Sekretaris Kementerian Pariwisata Ukus Kuswara. “Acara ini bagus karena memasyarakatkan ikan di usia muda, ini gagasan yang bagus dengan pasar anak muda yang pasarnya luar biasa, sehingga bisa mendorong kuliner khususnya yang berbasis ikan (seafood),” kata Ukus Kuswara saat menghadiri acara Seafood Lover.
Menurut Ukus, pertumbuhan pariwisata semakin tinggi dengan semakin banyaknya wisatawan mancanegara (wisman) dan nusantara (wisnus) yang hadir, karena itu butuh kuliner sebagai daya tarik yang menambah kekayaan wisata. “Masyarakat akan lebih sejahtera jika meningkatkan kreativitas kuliner dan dapat membawa dampak ekonomi buat masyarakat,” kata Ukus.
Ukus juga menyoroti mengenai sampah yang merugikan wisata bahari. “Soal sampah kita harus punya perhatian khusus dan mendorong recycle, industri plastik harus dikurangi yang diimbangi kesadaran masyarakat harus tinggi. Dengan adanya sampah plastik akan merugikan buat wisata bahari,” ujar Ukus.
Menurut Ukus, dampak sampah sangat besar pada pariwisata karena dapat mengurangi daya tarik. “Marilah aktifkan kembali sadar wisata sehingga bisa memberikan kebersihan lingkungan. Kemenpar mendukung jika ada destinasi yang memberikan sanksi terhadap pihak yang menbuang sampah sembarangan,” pungkas Ukus.
Ismail Sidik