TRAVELOUNGE.CO I JAKARTA – Jangan ragu untuk berdestinasi ke Bukit Menoreh, Purworejo. Ragam keindahan menjadi keajaiban yang memukau mata hati. Tidak heran kalau Menteri Pariwisata (Menpar) Arief Yahya mengajak wisatawan untuk menemukan keajaiban itu saat meresmikan Destinasi Digital, Pasar Menoreh di kawasan Bukit Menoreh, Desa Sedayu, Kecamatan Lowano, Kabupaten Purworejo, Jawa Tengah.
Kawasan wisata Bukit Menoreh menyimpan begitu banyak keajaiban, termasuk keindahan alam. Saat ini tengah dikembangkan sesuatu yang diharapkan menjadi keajaiban baru, yakni sebuah destinasi digital.
“Pasar Digital Menoreh ini merupakan perwujudan dari atraksi sekaligus ikut mempopulerkan keberadaan glamcamp yang jaraknya hanya 20 menit dari Pasar Digital Menoreh,” kata Arief Yahya.
Pasar Digital Menoreh terletak di titik shelter utara dari pengembangan pariwisata yang saat ini terus dalam proses pembangunan. Keajaiban di Bukit Menoreh akan semakin bisa dirasakan jika fasilitas pendukung semakin ditingkatkan, termasuk dari sisi layanan dan kesiapan masyarakat setempat.
Menpar Arief mengakui sampai saat ini masih diperlukannya penguatan kapasitas SDM setempat. Oleh karena itu, seiring dengan komitmen awal sebelum Badan Otorita Borobudur (BOB) dibentuk, ia meminta ke pihak BOB agar terlebih dahulu membangun masyarakat di sekitar kawasan termasuk wilayah Menoreh. Kawasan Menoreh perlu diperkuat dari sisi “capacity building” untuk layanan dan fasilitas homestay atau guest house.
“Jika capacity building yang dibutuhkan lebih awal, saya pastikan akan dibangun terlebih dahulu seperti homestay. Kemudian saya harapkan kelak homestay ini dapat menyejahterakan masyarakat sekitar,” tambah Menpar Arief Yahya.
Baca Juga: Pemerintah Dorong Percepatan Pembangunan Pariwisata di Empat Destinasi Super Prioritas
Bagaimana dengan pasar digital? Menpar menegaskan, bahwa dari sekian banyak pasar digital yang telah dikunjunginya, Pasar Digital Menoreh tingkat partisipasi masyarakat dalam pengembangannya tergolong paling tinggi.
“Jika masyarakatnya sudah semangat, kemudian kepala daerahnya juga semangat maka dapat dipastikan Pasar Digital Menoreh ini akan maju. Dan pariwisata mampu memberikan kesejahteraan ke masyarakat yang paling bawah,” terangnya.
Pada kesempatan yang sama, Riyanto Purnomo, Lurah Pasar Digital Menoreh menegaskan, sebelum ada pasar tersebut telah ada pasar Inis yang sudah berjalan sembilan bulan dengan omset Rp35 juta. Pasar tersebut kemudian dikembangkan menjadi Pasar Digital Menoreh yang kemudian diresmikan hari ini dan lolos menjadi satu dari 10 pasar digital yang terkurasi dan terealisasi di tingkat nasional.
Sementara itu, Agus Bastian, Bupati Purworejo, menyatakan, Pasar Digital Menoreh ini di inisiasi oleh Gerakan Pesona Indonesia (GenPi) dan Badan Otorita Borobudur (BOB). Bastian berharap kegiatan hari ini dapat menginspirasi dan menjadi pemantik daerah lain untuk mengembangkan destinasi-destinasi sehingga semakin banyak pilihan destinasi yang dapat dikunjungi oleh wisatawan.
Kabupaten Purworejo sendiri, lanjut Bupati Bastian, saat ini sedang mengembangkan tiga megaproyek pariwisata. Pertama adalah infrastruktur pendukung untuk New International Yogyakarta Airport, yang akan membawa dampak besar bagi perkembangan pariwisata Purworejo.
“Yang kedua, Badan Otorita Borobudur terus mengembangkan kawasan sehingga dapat masuk wilayah Kabupaten Purworejo. Yang terakhir, adalah Waduk Bener. Jika waduk ini sudah selesai, maka akan menjadi satu kawasan pariwisata yang besar. Untuk itu, seluruh kawasan wisata ini wajib kita kembangkan bersama,” terang Bastian.
Ismail Sidik