TRAVELOUNGE.CO I JAKARTA – Ratangga, MRT Jakarta saat ini diperkiraan bisa angkut 65.000 orang penumpang per hari di awal operasi, dan akan ditingkatkan daya angkutnya tahun depan.
Menurut Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan secara bertahap daya angkutnya akan ditingkatkan menjadi 130.000 per hari tahun depan.
“Kapasitas angkut satu rangkaian kereta MRT sekarang ini sekitar 1.950 orang sekali jalan,” jelas Anies.
Saat ini MRT Jakarta mengubungkan 13 stasiun yaitu Stasiun Lebak Bulus, Fatmawati, Cipete Raya, Haji Nawi, Blok A, Blok M, Sisingamangaraja, Senayan, Istora, Bendungan Hilir, Setiabudi, Dukuh Atas, dan Stasiun Bundaran HI dengan waktu tempuh sekitar 30 menit (Lebak Bulus sampai Bundaran HI, dan sebaliknya).
Setiap MRT akan beroperasi dengan delapan rangkaian mulai pukul 05.30 sampai 22.30 WIB selama Maret dan April. Medio April, lanjut Anies, jumlah rangkaian ditingkatkan menjadi 16 dan jam operasional ditambah dari pukul 05.00 sampai 24.00 WIB.
Baca Juga: Mau Naik MRT, Ini Lho Tarifnya
Masa uji coba naik MRT gratis, lanjutnya masih diperpanjang sampai 31 Maret. Baru tanggal 1 April nanti, per penumpang dikenakan tarif.
Sedangkan mengenai tarif MRT, Anies menjelaskan ditetapkan berdasarkan antarstasiun sehingga konsumen akan tahu tarif sebenarnya per stasiun tujuan sesuai jarak yang ditempuh.
“Kalau dihitung per 10 kilometer maka tarifnya 10 ribu. Kalau diterjemahkan dalam bentuk rata-rata, maka Rp 8.500 karena dari Lebak Bulus sampai Bunderan HI itu Rp 14.000,” terang Anies.
Direktur PT MRT Jakarta William Sabandar menambahan, nantinya MRT bakal melayani pembayaran dengan uang elektronik yang dikeluarkan bank.
“Saat ini ada lima bank yang sudah bekerja sama dengan MRT yakni BRI, BNI, Mandiri, BCA plus, dan Bank DKI. Kelima kartu bank tersebut, lanjut William baru bisa digunakan saat MRT beroperasi komersil pada 1 April 2019,” pungkas William.
Ismail Sidik