TRAVELOUNGE.CO I JAKARTA – Menteri Pariwsata (Menpar) Arief Yahya menekankan pentingnya Danau Toba mendapat predikat dari UNESCO sebagai Global Geopark. Hal itu ia ungkapkan saat meresmikan The Kaldera Toba Nomadic Escape di Sibisa, Kecamatan Ajibata, Kabupaten Toba Samosir, Sumatera Utara, Kamis (4/4/2019).
Menpar mengatakan, untuk membranding Danau Toba menjadi kelas dunia harus ada beberapa hal yang diperhatikan. Salah satunya menjadikan Danau Toba sebagai bagian dari UNESCO Global Geopark (UGG).
“UNESCO Global Geopark (UGG) Danau Toba sudah dilakukan assessment dan akan diumumkan April 2019. Setelah meraih predikat internasional, tentu akan mudah menjual danau vulkanik ini ke dunia,” kata Menpar Arief Yahya.
Apalagi akses Bandara Silangit yang sudah menjadi bandara Internasional akan mempermudah destinasi di kawasan Danau Toba untuk semakin berkembang.
“Lokasi Danau Toba ini mudah dipasarkan karena berdekatan dengan negara tetangga. Terbaru telah beroperasi penerbangan internasional ke Kuala Lumpur dengan AirAsia, 4 kali dalam sepekan,” kata Arief.
Terlebih kini juga dikembangkan atraksi baru di Danau Toba yakni The Kaldera Toba Nomadic Escape sebagai salah satu amenitas dan daya tarik baru yang ada di sekitar danau vulkanik tersebut dalam bentuk akomodasi nomadik.
Selain memiliki atraksi dan amenitas penunjang pariwisata di Danau Toba, The Kaldera memiliki keunggulan lain yang berkelas dunia sehingga bisa dinikmati bagi wisatawan baik nusantara atau mancanegara yang datang. Fasilitas yang ada di The Kaldera adalah amenitas berupa 15 Bell Tent, 2 Cabin, 2 Tenda Bubble, dan area parkir untuk Campervan/Caravan. Fasilitas lain yang ada di The Kaldera adalah Kaldera Ampiteathre, dengan kapasitas 250 orang, Kaldera Plaza, Kaldera Stage, hingga Kaldera Hill.
Baca Juga: The Kaldera Toba Nomadic Escape, Atraksi Baru Danau Toba
“Kita harus memikirkan konsep khusus untuk Danau Toba. Bila di Nusa Dua itu berkonsep MICE, Mandalika lebih sport tourism kelas dunia. Bila di Toba amenitas dan atraksi harus kelas dunia,” kata Menpar Arief Yahya.
Sementara itu, Kepala Badan Pengelola Otorita Danau Toba (BPODT) Arie Prasetyo mengatakan, persiapan untuk memperkenalkan The Kaldera kepada publik dilakukan hanya dalam dua bulan.
“Semua dikerjakan dengan tanpa henti. Karena memang kami ingin mendapatkan hasil maksimal dari The Kaldera ini. Kami juga melibatkan masyarakat setempat agar sama-sama merasakan hasilnya,” ujarnya.
Arie menambahkan, keunggulan lain The Kaldera adalah posisinya yang berada di atas ketinggian yakni sekitar 1390 mdpl. Dengan posisinya, yang ditawarkan The Kaldera adalah view Danau Toba yang sangat eksotis.
“Konsep seperti ini mungkin sudah ada di tempat lain di Danau Toba. Tapi kita jelas memberikan sesuatu yang berbeda. Pertama, The Kaldera ini menggabungkan atraksi dan amenitas. Nantinya, kita akan membuat konsep agar ada atraksi yang ditampilkan di Amphitheatre setiap minggunya,” papar Arie.
Ismail Sidik