TRAVELOUNGE.CO I JAKARTA – Yang terbayang ketika menyambangi museum, tua, kuno, antik, lawas dan berdebu! Tapi ternyata tidak juga seperti itu. Tidak percaya? Coba deh jalan jalan ke Museum Bank Indonesia. Kesan itu, pupus!
Mengunjungi Museum Bank Indonesia, kesan jadul pun raib. Bayangkan saja, saat disini pengunjung diajak melintasi masa dengan kemasan yang canggih dan modern sebagaimana yang ada di Area The Immersive Cinema.
Museum Bank Indonesia memiliki arsitektur ala Eropa. Warna putih begitu mendominasi bangunan keren ini. Pengunjung bisa datang setiap Selasa – Jumat pukul 08.00-15.30 WIB. Khusus Jumat istirahat pukul 11.35-13.00 WIB untuk salat Jumat. Terus pada hari libur, Sabtu dan Minggu museum buka pukul 08.00-16.00 WIB.
Dikawasan ini buat yang ingin didampingi guide atau tur dengan pemandu bisa dilakukan pada Selasa-Minggu 08:00, 10:00 dan 13:00 WIB. “Kalau tur didampingi pemandu, biasanya akan diajak berkumpul ke teater sebelum berkeliling,” tutur salah seorang pemandu Museum Bank Indonesia.
O ya. Ruangan The Immersive Cinema yang menayangkan perjalanan sejarah Bank Indonesia. The Immersive Cinema, Teater tertutup di sebelah sayap kiri bangunan ini merupakan salah satu wahana baru yang ada di Museum Bank Indonesia. Ukurannya sekitar 10×10 meter.
Pengunjung bisa menyaksikan tayangan sejarah berdirinya Museum Bank Indonesia yang tak lepas dari perjalanan Indonesia sejak masih dijajah Belanda, masa-masa perjuangan kemerdekaan, hingga sekarang.
Layar teater ini tidak hanya 2 dimensi, tapi lm-nya juga nyaris memenuhi seisi ruangan. Sensasi menonton tayangan, selain berisi informasi edukatif, The Immersive Cinema juga menyajikan pengalaman menonton lm dokumenter sejarah dengan cara yang tidak membosankan. Perjalanan sejarah berdirinya Museum Bank Indonesia diputar sekitar 15 menit saja.
Nah, usai menonton di The Immersive Cinema, pengunjung berkeliling ke sebagian besar ruangan yang ada di sana. Walau menyajikan informasi sejarah masa lalu, tapi desain interior ruangannya sangat kekinian. Banyak spot-spot dengan dinding dan dioarama yang instagramable.
Museum Bank Indonesia menempati area bekas gedung Bank Indonesia Kota. Museum ini adalah cagar budaya peninggalan De Javasche Bank yang beraliran neo-klasikal, dipadu dengan pengaruh lokal. Bank dibangun pertama kali pada tahun 1828. Hingga 2018 ini usia bangunan sudah 190 tahun.
Baca Juga: Kota Tua Jakarta, Oase Sejarah dan Seabreg Ceritanya
Pada tahun 1625, di sana pernah dibangun sebuah gereja sederhana untuk umat Protestan. Tiga tahun kemudian, tepatnya 1628, gereja ini dibongkar. Bangunan dipakai sebagai tempat meriam besar, ketika pertama kalinya puluhan ribu tentara Sultan Agung menyerang Batavia.
Peran Bank Indonesia dalam perjalanan sejarah bangsa dimulai sejak sebelum kedatangan bangsa barat di nusantara hingga terbentuknya Bank Indonesia pada tahun 1953. Lalu ada informasi tentang kebijakan-kebijakan Bank Indonesia, meliputi pula latar belakang dan dampak kebijakan Bank Indonesia bagi masyarakat sampai dengan tahun 2005.
Peresmian Museum Bank Indonesia dilakukan melalui dua tahap. Peresmian tahap I mulai dibuka untuk masyarakat (soft opening) pada 15 Desember 2006. Saat itu peresmian dilakukan oleh Gubernur Bank Indonesia era Burhanuddin Abdullah. Sementara peresmian tahap II (grand opening) dilakukan langsung oleh Presiden RI Susilo Bambang Yudhoyono, pada 21 Juli 2009.
Museum Bank Indonesia juga memamerkan benda-benda bersejarah. Mulai dari pakaian perang tentara Indonesia, Belanda, Inggris dan Jepang. Lalu aneka macam uang, koleksi emas batangan, buku elektronik yang dibuka dengan menggunakan sensor tangan.
Lalu ada foto-foto para mantan Presiden Indonesia. Setiap koleksinya berada di ruangan yang berbeda-beda. Jadi setiap masuk ke ruangan selanjutnya, pengunjung berasa masuk ke tempat baru dengan nuansa berbeda.
Museum ini cocok sebagai tempat wisata rekreasi bersama keluarga, sekaligus edukasi. Apalagi benda masa lalu tersimpan apik di museum ini, semisal jam dinding dan brankas kuno, koin dan uang jadul serta perangkat kerja para bangkir jadul.
Dipenghujung, ada pusat cinderamata dengan aneka suvenir bertuliskan Bank Indonesia dan gambar museum yang bisa dibeli. Ada tempat minum, payung, gelas, mug, laptop case, tas, dompet, notebook, kaos, pin, pena dan lain-lain. Harganya juga terjangkau.
Jadi, yuk ah kita ke Museum Bank Indonesia.
Ismail Sidik