10 UKM Kuliner Raih Pangan Award 2019

Travelounge

10 UKM Kuliner Raih Pangan Award 2019

TRAVELOUNGE.CO I JAKARTA – Hebat, nih. Ada 10 UKM Kuliner yang berhasil meraih penghargaan Gelaran UKM Pangan Award 2019. Penghargaan yang diberikan Menteri Perdagangan Enggartiasto Lukita adalah salah satu cara Kementerian Perdagangan (Kemendag) dalam mendorong UKM Indonesia go internasional. Tentu saja dengan mengekspor produk-produknya ke mancanegara.

Tahun ini penghargaan diberikan dalam dua kategori, yaitu umum dan khusus. Kategori umum meliputi produk bumbu, makanan kemasan siap saji, minuman kemasan, dan camilan. Sementara kategori khusus adalah produk dengan inovasi pangan baru dan produk pangan unggulan daerah.

Penghargaan UKM Pangan Award 2019 jenis produk bumbu Juara I diraih Kecap Asin Kalimantan, PO William Food, Bogor, Jawa Barat, Juara II diraih Roeparasa Bumbu Rempah, CV Karya Kirana Raya, Bandung, Jawa Barat.

Sedangkan untuk jenis makanan kemasan siap saji, Juara I Abon Kelapa, CV Abon Cap Koki, Purbalingga, Jawa Tengah, Juara II Jamur Instan Gari-Gari, CV Ca-Wang, Bandung, Jawa Barat.

Peraih penghargaan untuk jenis minuman kemasan, Juara I diraih Matcha Latte, Anugrah Tiga Putra, Jakarta, Juara II diraih Syrup Varian Tujuh Rasa, PO William Food, Bogor, Jawa Barat. Untuk jenis makanan camilan, Juara I diraih Toma Tomi, PT Carissa Boga Rasa, Tasikmalaya, Jawa Barat dan Juara II diraih Rodjo Chocolate Bar, PT Khalifah One Semesta, Semarang, Jawa Tengah.

Selain itu, penghargaan pada kategori khusus inovasi pangan baru diraih Sari Nektar Lontar, UD Esensi Alam Raya, Denpasar, Bali. Sedangkan, produk pangan unggulan daerah diraih oleh Sate Ambal dalam Kemasan, CV Allisha Foods, Kebumen, Jawa Tengah.

Asyiknya lagi, para pemenang UKM Pangan Award 2019 tersebut akan diikutsertakan pada pameran Pangan Nusa, Trade Expo Indonesia (TEI) 2019. Namun, ada empat produk pilihan tim juri, untuk mengikuti ajang Food Product Display in ASEAN Food Conference pada 15-17 Oktober 2019 di Denpasar, Bali. Keempat produk tersebut, yaitu Sari Nektar Lontar, Matcha Latte, Roeparasa, dan Sate Ambal.

“Kami sangat senang dan bangga karena produk inovasi kami meraih penghargaan pertama. Kami berharap Sari Nektat Lontar yang kami produksi jadi kebutuhan masyarakat. Selain itu dengan award ini juga semoga jalan untuk go internasional makin terbuka lebar,” ujar Ricky Wibowo, pendiri UD.Esensi Alam Raya.

Selama beberapa bulan Tim juri melakukan seleksi dan penilaian ketat dari ratusan peserta. Tim juri UKM Pangan Award 2019 beranggotakan Kepala SEAFAST Center LPPM IPB Nuri Andarwulan, praktisi desain/konsultan Prieyo Pratomo, konsultan pemasaran The Nielsen Yongky Surya Susilo, perwakilan Direktorat Pemberdayaan Masyarakat dan Pelaku Usaha (PMPU) Badan Pengawas Obat dan Makanan (Badan POM) Indriemayatie Asri, dan pakar kuliner Linda F. Rahmat.

Dalam kesempatan tersebut, Enggartiasto mengatakan bahwa penganugerahan UKM Pangan Award ke-12 tahun ini merupakan salah satu wujud perhatian Kementerian Perdagangan dalam membina dan mengembangkan UKM Indonesia, sekaligus langkah nyata pemerintah mendorong UKM Indonesia mendunia.

UKM Award yang digelar adalah upaya untuk mendorong UKM Indonesia dalaam membuat produk-produk kreatif, agar naik kelas. “Kami melakukan pembinaan dan mengembangkan UKM dengan meningkatkan kompetensi dan kapasitas daya saing UKM dalam menghadapi persaingan usaha, baik di pasar domestik maupun global,” katanya lepas pemberian award di ICE BSD (17/10/2019).

Sementara untuk produk-produk yang belum memenangkan UKM Pangan Award 2019, akan terus didampingi kementerian atau lembaga dunia usaha pembina UKM secara langsung, sesuai catatan-catatan saat penjurian.

“Saya berharap kementerian atau lembaga dan dunia usaha pembina UKM dapat memberikan pendampingan dan memberi insentif kemudahan kepada para pemenang maupun yang belum menang pada UKM Pangan Award 2019, kata Enggartiasto.

Baca Juga: Kuliner Aceh, Potensi yang Menjanjikan

Untuk itu Enggartiasto juga mengajak pihak-pihak terkait untuk membantu mempermudah proses perizinan UKM. “Kami akan membantu mempercepat proses perizinan yang dibutuhkan para UKM agar dapat meningkatkan produknya dan bersaing secara global,” tandasnya.

Ke depannya, Enggartiasto berharap industri bisa semakin berkembang, berdaya saing, bernilai jual tinggi, serta dan mendapat jaringan pemasaran yang luas. “Bukan hanya untuk para pengusaha, tetapi juga fokus mendorong UKM dan produk pertanian mendunia.”

Dalam acara tersebut, Mendag juga menyampaikan apresiasi kepada Dinas Perdagangan Daerah yang telah secara aktif menyukseskan pelaksanaan UKM Pangan Award dari tahun ke tahun.

Penandatanganan MoU Perdagangan Antarpulau

Dikesempatan yang sama, usai sesi pemberian penghargaan UKM Pangan Award 2019, Kemendag diwakili Direktur Jenderal Perdagangan Dalam Negeri Suhanto bersama Direktur Jenderal Perhubungan Laut Kementerian Perhubungan R. Agus H. Purnomo dan Direktur Utama PT Pelindo I Dian Rachmawan, Direktur Utama PT PelindoII Doso Agung, Direktur Operasi PT Pelindo II Prasetyadi, dan Direktur Utama PT Pelindo IV Farid Padang menandatangani nota kesepahaman (MoU) yang mendukung Sistem Informasi Perdagangan Antarpulau (SIPAP).

SIPAP telah dikembangkan Kementerian Perdagangan sebagai implementasi atas mandat yang telah diberikan Undang-Undang Nomor 7 Tahun 2014 tentang Perdagangan. “Pengembangan SIPAP dimaksudkan untuk menjaga stabilitas harga dan ketersediaan barang kebutuhan pokok dan barang penting di seluruh wilayah Negara Kesatuan Republik Indonesia,”

Lebih lanjut, Enggartiasto berharap MoU tersebut dapat meningkatkan efektivitas dan efisiensi perdagangan antarpulau/antarprovinsi. “Kami berharap MoU tersebut dapat memberikan kemudahan akses barang kepada masyarakat dengan harga murah, dan memiliki nilai transaksi perdagangan antarpulau sehingga memacu pertumbuhan ekonomi,” jelasnya.

Selain itu, Enggartiasto menekankan, dengan adanya kerja sama tersebut Kementerian Perdagangan dan Dinas Provinsi dapat menjembatani proses pendistribusian barang.

“Ke depan, Kemendag dan Dinas Provinsi yang membidangi perdagangan sebagai operator dapat menjembatani dalam peredaran, pendistribusian barang, serta mengetahui ketersediaan barang kebutuhan pokok dan barang penting di wilayah NKRI. Tentu saja dengan jumlah yang memadai, mutu yang baik, serta harga yang terjangkau,” harap Mendag.

Sementara itu, Direktur Jenderal Perdagangan Dalam Negeri Suhanto menambahkan, kerja sama juga diharapkan dapat meningkatkan koordinasi pertukaran data antaraplikasi dalam bidang perdagangan antarpulau. “SIPAP memudahkan kita mengetahui ketersediaan barang kebutuhan pokok dan barang penting antar wilayah/provinsi. Data-data di SIPAP valid dan terus diperbarui setiap ada transaksi,” pungkas Suhanto.

Ismail Sidik

Berbagi: