TRAVELOUNGE.CO I BALI – Kura-kura Bali, yang merupakan pusat konservasi kura-kura dan penyu di Bali bisa menjadi destinasi unggulan yang berpotensi membangkitkan perekonomian dan menciptakan lapangan kerja.
Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif/Kepala Badan Pariwisata dan Ekonomi Kreatif, Sandiaga Salahuddin Uno, saat meninjau Kura-kura Bali, Sabtu (18/12/2021), menjelaskan bahwa saat ini Kura-kura Bali yang terletak di Pulau Serangan, sedang dalam tahap pengembangan untuk mendukung pencapaian target pembangunan berkelanjutan.
“Hari ini kita melihat bagaimana kesiapan pariwisata berbasis kualitas dan keberlanjutan lingkungan. Dan ini akan dibangun dengan prinsip yang mengedepankan keharmonisan antara alam, manusia, dan sang pencipta,” ujarnya.
Lebih lanjut, Sandiaga menyampaikan bahwa pembangunan di Kura-kura Bali ini menggunakan material yang ramah lingkungan, sehingga mengedepankan keberlanjutan lingkungan.
BACA JUGA: Cepetan, Huawei Nova 9 dan Huawei MateBook 14s & 14 Sudah Bisa Dibeli Melalui Periode Firs
“Penggunaan material-material yang tadi dipresentasikan adalah betul-betul material yang datang dari alam itu sendiri, jadi tidak ada yang chemical, tidak ada yang tidak ramah lingkungan,” ujarnya.
Oleh karena itu, Kemenparekraf akan mendukung pembangunan konservasi Kura-kura Bali ini agar bisa menjadi destinasi wisata unggulan di Bali.
“Kita akan support yang akan kita berikan, dalam rangka mendukung, tugas dari macam-macam deputi di Kemenparekraf sudah diberikan. Mudah-mudahan bisa diwujudkan dan direalisasikan, dan semoga Kura-kura Bali ini bisa menjadi destinasi unggulan yang sangat mengedepankan keberlanjutan lingkungan,” ujarnya.
Dalam peninjauan ini, Sandiaga didampingi oleh Deputi Bidang Kebijakan Strategis Kemenparekraf/Baparekraf, R. Kurleni Ukar; Deputi Bidang Pengembangan Destinasi dan Infrastruktur Kemenparekraf/Baparekraf, Vinsensius Jemadu; Deputi Bidang Pemasaran Kemenparekraf/Baparekraf, Nia Niscaya; Deputi Bidang Produk Wisata dan Penyelenggara Kegiatan (Events) Kemenparekraf/Baparekraf, Rizki Handayani.
Kemudian Staf Ahli Menparekraf Bidang Manajemen Krisis, Henky Manurung; Direktur Tata Kelola Destinasi dan Pariwisata Berkelanjutan Kemenparekraf/Baparekraf, Indra Ni Tua; dan Kepala Biro Komunikasi Kemenparekraf/Baparekraf, I Gusti Ayu Dewi Hendriyani.
(Ismail Sidik Sahib)