Bertandang ke Suku Abui yang Ramah di Desa Takpala

Travelounge

Bertandang ke Suku Abui yang Ramah di Desa Takpala

TRAVELOUNGE.CO I JAKARTA – Ini penting untuk kita ketahui. Utamanya para traveler. Sebab ternyata daya tarik wisata di Alor, Nusa Tenggara Timur (NTT), tidak semata wisata bahari saja. Namun, di Kabupaten yang terkenal dengan mamalia dugong bernama ‘Mawar’ itu memiliki keunikan sejarah dan budaya khususnya yang terdapat di Desa Takpala. Jadi jangan ragu bertandang ke Suku Abui di Desa Takpala yang ramah itu.

Desa Takpala merupakan sebuah kampung tradisional di Desa Lembur Barat, Kecamatan Alor Tengah Utara, Kabupaten Alor, Nusa Tenggara Timur. Lokasi kampung yang berada di atas bukit ini dihuni sekitar 13 kepala keluarga Suku Abui.

Tidak biaa dipungkiri, saat ini Takpala telah menjadi aset wisata yang dianggap sebagai cagar budaya serta dilindungi dalam peraturan daerah Kabupaten Alor.

Jadi tak heran, Takpala saat ini jadi salah satu destinasi wajib saat berkunjung ke Alor. Sayang banget bila tidak menjejakinya. Coba bayangkan, saat kita melihat keunikan suku Abui dengan pakaian tradisional yang ditenun dengan alat tradisional menggunakan tangan. Pakaian itu mereka gunakan untuk menyambut wisatawan yang datang ke kampung mereka sambil menari lego-lego. Seru kan?

Nah, untuk busana biasanya penari menggunakan kain sarung dan kain tenun khas Alor. Sedangkan pada bagian kepala penari pria menggunakan penutup kepala yang dibentuk dari kain. Sedangkan rambut penari wanita dibiarkan terurai. Selain itu sebagai atribut menari, penari dilengkapi dengan gelang kaki yang menghasilkan suara mengikuti langkah kaki para penarinya.

Baca Juga: Melihat Upacara Yadnya Kasada Suku Tengger yang Jadi Daya Tarik Wisata Bromo

Asyiknya lagi, wisatawan juga bisa menggunakan atau menyewa pakaian adat lengkap dengan aksesoris kepala dan gelang kaki. Hal itu menjadi daya tarik sendiri, yang menarik wisatawan untuk berfoto dengan latar yang sangat natural termasuk rumah-rumah Lopo yang terbuat dari bambu dan alang-alang yang berbentuk piramida.

Untuk sewa pakaian, masyarakat di sana belum memberlakukan tarif yang baku. “Seikhlasnya saja. Tapi biasanya ada yang ngasih sebesar Rp50 ribu bahkan lebih,” kata Sonny yang bekerja di Dinas Pariwisata Kabupaten Alor.

Ini kenyataannya, masyarakat Suku Abui sangat ramah dan bersahaja terhadap wisatawan, tak heran jika banyak wisatawan yang selalu ingin kembali ke kampung tradisional tertua ini. Kita juga bisa melihat aktivitas sehari-hari dari Suku Abui.

Untuk menuju Desa Takpala, wisatawan bisa menggunakan kendaraan bermotor dengan jarak 11 kilometer dari Kalabahi ibukota Kabupaten Alor atau kurang lebih 30 menit untuk sampai di sana. Jadi kalo ke Alor jangan lupa sempatkan ke Desa Takpala.

Yuk kita bergegas ke Desa Takpala.

Ismail Sidik

Berbagi: