TRAVELOUNGE.CO I JAKARTA – Kementerian Pariwisata dan Ekonomi Kreatif/Badan Pariwisata dan Ekonomi Kreatif (Kemenparekraf/Baparekraf) mendorong promotor musik lokal untuk membentuk Asosiasi Promotor Musik Indonesia (APMI) sebagai forum komunikasi dan bertukar pikiran dalam menyelesaikan berbagai isu yang muncul dalam bidang pertunjukan musik, terlebih dalam masa pandemi COVID-19.
Deputi Bidang Produk Wisata dan Penyelenggara Kegiatan (Event) Kemenparekraf/Baparekraf Rizki Handayani saat menggelar Focus Group Discussion (FGD) bersama para promotor musik, mengatakan, keberadaan asosiasi dapat membantu memberi masukan pemerintah terkait pengembangan event musik di Indonesia.
FGD dihadiri oleh para Promotor Musik antara lain Anas Syahrul Alimi (Rajawali Indonesia), Tommy Pratama (Original Production), Dino Hamid (Berlian Entertainment), Donny Junardy (Ravel Entertainment/Hammersonic), Darshan Pridhnani (HYPE Music Asia), Aminah (Mecimapro), dan Emil Mahyudin (Nadapromotama).
“Perlu ada forum atau asosiasi event untuk membantu pemerintah dalam mengkurasi event-event terbaik di Tanah Air. Dan ini sejalan dengan tugas dan fungsi bidang Event Kemenparekraf, diantaranya mendukung event-event daerah, membesarkan event nasional, serta membawa event internasional ke dalam negeri. Karena, DNA Indonesia adalah kreatif,” kata Rizki Handayani dalam FGD yang berlangsung di Yogyakarta, beberapa waktu lalu.
Sehingga kerja sama antara pemerintah dan industri ke depan dapat terjalin semakin intensif mengenai pengembangan event musik, yang pada akhirnya diharapkan dapat meningkatkan kunjungan dan pergerakan wisatawan mancanegara dan wisatawan nusantara.
“Para promotor senior bisa menjadi advisor atau pembina Asosiasi Promotor Musik Indonesia (APMI). Jadi para promotor senior dilibatkan langsung juga di APMI,” kata Rizki Handayani.
Kemenparekraf/Baparekraf tengah menyusun buku panduan protokol kesehatan di bidang pertunjukan musik, sebagai panduan teknis yang mengacu dari Keputusan Menteri Kesehatan (KMK) Nomor HK.01.07/Menkes/382/2020. Asosiasi dapat memperkuat pembentukan buku panduan tersebut dengan memberi masukan, terutama terhadap titik-titik penting dalam penyelenggaraan pertunjukan musik.
Pembentukan Asosiasi Promotor Musik Indonesia (APMI) diapresiasi para promotor yang hadir. Dino Hamid kemudian ditunjuk sebagai Ketua panitia pembentukan APMI.
Dino mengatakan, salah satu tugas besar APMI adalah membuat program event baik sebelum vaksin ditemukan dan sesudah vaksin ditemukan nanti. Pandemi COVID-19 telah memberikan dampak yang besar dan mengubah preferensi masyarakat dalam berkegiatan. Yakni lebih mengedepankan faktor kebersihan, kesehatan, keamanan, dan keberlangsungan lingkungan.
Baca Juga: Kemenparekraf Dorong Musisi Tingkatkan Kreativitas dalam Berkarya di Masa Normal Baru
“Pembentukan APMI saat ini sedang tahap konsultasi dengan tim pengacara dan sudah membentuk tim kecil untuk pembentukan,” kata Dino Hamid.
Dukungan untuk membentuk APMI juga disampaikan Anas Syahrul Alimi dari Rajawali Production. Kehadiran APMI akan berdampak positif dan mendorong ekosistem pertunjukan musik di Indonesia lebih maju.
“Oleh karena itu harus ada asosiasi yang tidak hanya berbicara bisnis, tapi lebih mengedepankan semangat pengembangan event. Buat series festival musik Indonesia, dikemas dengan baik dan kita promosikan di negara pasar,” katanya.
Anas juga mengusulkan diadakannya _music tourism_. Tujuannya agar ada paket yang memanjakan wisatawan dimana wisatawan bisa menyaksikan pertunjukan musik sekaligus berwisata.
Ia juga mengusulkan agar Kemenparekraf menyusun model event hybrid kombinasi online dan offline, yang dalam penyusunannya turut melibatkan Kementerian Kesehatan, Kepolisian, dan instansi terkait lainnya.
Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif/Kepala Badan Pariwisata dan Ekonomi Kreatif Wishnutama Kusubandio menyambut baik pembentukan Asosiasi Promotor Musik Indonesia (APMI) dan akan mempelajari lebih lanjut masukan dari para promotor.
Menurutnya penyelenggaraan event, khususnya pertunjukan musik memberikan peluang besar untuk mendatangkan wisatawan sehingga dapat mendorong bangkitnya perekonomian nasional.
“Event tidak hanya sebagai suguhan hiburan tapi sebagai atraksi yang dapat menarik minat kunjungan wisatawan sekaligus mempromosikan Indonesia sebagai destinasi pariwisata yang berkualitas sejalan dengan visi Kemenparekraf,” kata Wishnutama.
Ismail Sidik