TRAVELOUNGE.CO I JAKARTA – Lima mahasiswa Sekolah Tinggi Pariwisata (STP) Bandung mengharumkan nama Indonesia di kancah dunia dengan memaparkan rencana pariwisata berkelanjutan dalam ajang UNWTO Students’ League.
Dalam Lomba Final 4 Competition of the 1st Global UNWTO (United Nations of World Tourism Organization) Students’ League yang digelar pada Kamis (23/7/2020) secara daring, lima mahasiwa STP Bandung yang menamakan timnya sebagai Pandawa Indonesia memaparkan konsep Pariwisata Berkelanjutan. Mereka bersaing melawan tiga tim yang berasal tiga universitas terkemuka di dunia.
Keempat tim diberikan studi kasus memasarkan jaringan hotel dari Melia Hotel International (MHI).
Salah seorang perwakilan Tim Pandawa, Stevanus Christa Nugraha, mengatakan media sosial bisa menjadi media promosi yang tepat untuk menyasar pasar generasi muda atau yang dikenal dengan istilah generasi Z. Menurutnya, generasi Z merupakan generasi yang paling unggul dalam hal teknologi namun kurang memadai dari sisi finansial.
“Generasi Z punya keunggulan sebagai generasi yang melek teknologi namun kemampuan mereka untuk dalam hal pengeluaran cukup rendah. Sehingga mereka memanfaatkan pengalaman virtual di media sosial untuk menikmati keindahan suatu destinasi wisata,” ujar Stevanus.
Stevanus juga mengatakan, ada tiga hal utama yang menjadi tiang utama pelaksanaan pariwisata berkelanjutan. Yaitu pengembangan di sisi kuliner, kesehatan, dan pandangan wisata berkelanjutan sebagai kesempatan bisnis.
Meski demikian, lanjut Stevanus, promosi pariwisata berkelanjutan dapat dilakukan melalui media sosial misalnya melalui aplikasi TikTok.
Baca Juga: Eksistensi Pariwisata Indonesia di Pasar Thailand dan Indochina Terus Dipertahankan
“Ada beberapa cara promosi yang bisa dilakukan MHI untuk mempromosikan pariwisata berkelanjutan misalnya lewat TikTok. Yaitu melalui penggunaan hashtag terkait paket wisata yang ditawarkan oleh hotel, menggunakan peran influencer, dan memberikan _challenge_ bulanan dengan hadiah yang menarik,” katanya.
Stevanus menilai, promosi wisata berkelanjutan dapat menyampaikan pesan secara menarik tidak hanya pada generasi Z, tapi juga pada generasi-generasi di atasnya.
Selain itu, promosi pariwisata berkelanjutan lewat TikTok juga bisa mempromosikan kebersihan hotel dan destinasi wisata serta memviralkan kuliner lokal.
“Kita bisa memviralkan kuliner dan kebersihan dari hotel dan destinasi wisata. Mengingat pascapandemi COVID-19 faktor kebersihan menjadi elemen penting bagi wisatawan untuk berkunjung ke destinasi wisata,” ucap Stevanus.
Hal ini disambut baik oleh dewan juri dari UNWTO dan MHI. Sekjen UNWTO, Zurab Pololikashvili mewakili dewan juri menuturkan lomba ini bertujuan untuk menemukan berbagai ide baru untuk membangkitkan kembali sektor pariwisata dunia yang terpuruk akibat pandemi COVID-19.
“Kami melaksanakan lomba ini dengan tujuan untuk menampung berbagai ide dari para peserta serta memberikan pengetahuan bagi wisatawan dan pelaku wisata. Kami yakin, masa depan pariwisata dunia ada di tangan generasi muda dan kita butuh banyak sumber daya manusia untuk membangkitkan sektor ini,” ungkap Zurab.
Namun sayang, Tim Pandawa Indonesia dari STP Bandung gagal menjadi pemenang. Lomba ini dimenangkan oleh tim dari University of Applied Sciences of Grisons.
Ismail Sidik