TRAVELOUNGE.CO I BANDAR LAMPUNG – Pelaku ekonomi kreatif khususnya UMKM di Provinsi Lampung jangan berhenti melakukan inovasi untuk menghasilkan produk-produk yang memiliki nilai tambah.
“Kewirausahaan dilandaskan atas tiga orientasi utama, yang pertama adalah inovasi. Karenanya jangan berhenti melakukan inovasi, ciptakan produk baru yang lebih baik sampai minat dari masyarakat terus meningkat,” pinta Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif/Kepala Badan Pariwisata dan Ekonomi Kreatif, Sandiaga Salahuddin Uno, saat hadir dalam acara Apresiasi Kreasi Indonesia (AKI) 2021 di Mall Bumi Kedaton, Bandar Lampung (23/10/2021) siang.
Pelaku ekonomi kreatif harus dapat memaksimalkan potensi dari minat masyarakat yang saat ini mulai banyak bergerak melakukan perjalanan wisata dalam bingkai protokol kesehatan yang ketat dan disiplin.
“Hari ini kita merasa bahagia karena Apresiasi Kreasi Indonesia edisi Lampung dihadirkan. Dan kita lihat 20 UMKM terbaik di sektor ekonomi kreatif kita tampilkan dan ini membuka lapangan kerja yang sangat besar, sangat luas. Kita harapkan Apresiasi Kreasi Indonesia menjadi momentum kebangkitan pariwisata dan ekonomi kreatif kita,” kata Sandiaga.
AKI 2021 merupakan program pengembangan ekonomi kreatif melalui peningkatan kapasitas dan pameran kepada para pelaku ekonomi kreatif pada subsektor kuliner, kriya, fesyen, musik, film, animasi, aplikasi, dan permainan, yang akan diselenggarakan di 16 daerah di Indonesia.
BACA JUGA: Samsung Galaxy M52 5G, Smartphone Untuk Segudang Produktivitas
Sebanyak 31 finalis pelaku ekonomi kreatif di kabupaten/kota di Provinsi Lampung mendapatkan kesempatan mengikuti bootcamp yang menghadirkan berbagai mentor terbaik yang memberikan beragam pelatihan untuk peningkatan kapasitas dan pengembangan usaha serta eksibisi produk.
“Melalui kegiatan Apresiasi Kreasi Indonesia, kami berupaya untuk mendorong UMKM kreatif di Indonesia untuk naik kelas. Momentum percepatan pertumbuhan ekonomi harus dimanfaatkan sebaik mungkin karena UMKM merupakan pilar kebangkitan ekonomi nasional,” kata Sandiaga.
Tahun 2021 adalah tahun kebangkitan. Di sektor Ekonomi Kreatif, UNCTAD telah menetapkan tahun ini sebagai the International Year of Creative Economy for Sustainable Development.
Maka diharapkan pemulihan pariwisata juga dapat berdampak luas dan beragam untuk membangun fondasi pariwisata di masa depan.
“Lampung dari segi geografis dekat dengan Jakarta, Bandar Lampung bisa jadi pusat ekonomi kreatif dan saya melihat potensi jika kita kemas dengan satu kebersamaan akan menghasilkan banyak terobosan baru dan membangkitkan peluang kita untuk bangkit pascapandemi,” kata Sandiaga.
Terlebih dalam waktu dekat akan dilakukan groundbreaking Bakauheni Harbour City di Lampung Selatan yang merupakan proyek strategis nasional sehingga diharapkan menjadi destinasi dan sentra ekonomi kreatif baru bagi wisatawan.
“Di dalamnya nanti juga akan ada creative hub. Kami akan mendukung secara totalitas dan kita akan buat travel pattern dan akan buat produk-produk ekonomi kreatif Lampung bisa di-showcase di Bakauheni Harbour City,” kata Sandiaga.
Kepala Dinas Pariwisata Provinsi Lampung, Endarwan, menyampaikan terima kasih atas dukungan Kemenparekraf/Baparekraf dalam pengembangan pariwisata dan ekonomi kreatif di Lampung, termasuk dalam proyek strategis nasional Bakauheni Harbour City.
“Ground breaking pada 27 Oktober 2021 akan dimulai dengan pembangunan masjid, kedua adalah revitalisasi Menara Siger, dan ketiga adalah membangun gedung UMKM atau creative hub. Tentu kami berharap dukungan Pak Menteri. Bahwa bangunan fisik akan dihadirkan, dan untuk konten di dalamnya menjadi harapan kita agar dari Kementerian Pariwisata dan Ekonomi Kreatif untuk memberikan dukungan,” kata Endarwan.
Hadir dalam kesempatan tersebut Anggota Komisi IV DPR, Dwita Ria Gunadi; Anggota DPR Komisi X, Muhammad Kadafi; Anggota DPD RI, Abdul Hakim; Walikota Bandar Lampung, Eva Dwiana; Bupati Lampung Selatan, Nanang Ermanto; Wakil Bupati Pringsewu, Fauzi; serta Puteri Indonesia 2019, Frederika Alexis Cull.
Turut mendampingi Menparekraf Sandiaga Uno, Direktur Kuliner Kriya Desain dan Fesyen Kemenparekraf/Baparekraf, Yuke Sri Rahayu; serta Direktur Akses Pembiayaan Kemenparekraf/Baparekraf, Hanifah Makarim.
(Ismail Sidik Sahib)