travelounge.co | Jakarta – Ada yang menyatakan karena mobil hybrid maka pelumas atau oli tidak signifikan. Seberapa benar pendapat ini?
Toyota Kijang Innova Zenix HEV semakin mentereng namanya setelah menjadi pilihan Kedutaan Besar Takhta Suci Vatikan untuk digunakan sebagai kendaraan Sri Paus Fransiskus saat berada di ibu kota negara kita. Nah, masuk dalam kategori mobil keluarga, mobil ramah lingkungan ini juga bisa digunakan para pembaca travelounge.co untuk berwisata tentunya.
Ada pendapat yang menyatakan bahwa mobil hybrid tidak membutuhkan ganti pelumas atau oli mesin karena telah dilengkapi motor listrik. Apalagi di jalan, mesin bensin semakin jarang beroperasi sepanjang daya baterai hybrid masih aman.
Benarkah pendapat ini?
“Walau pun kendaraan elektrifikasi, mobil hybrid Toyota tetap membutuhkan perawatan berkala, di antaranya komponen hybrid seperti ECU, baterai, dan motor listrik. Tidak kalah penting adalah mesin bensin yang tetap diandalkan. Karenanya, AutoFamily wajib merawat mesin mobil hybrid secara berkala, khususnya mengganti oli mesin,” demikian jelas Yagimin, Chief Marketing Auto2000, Senin (28/10/2024) dalam rilis resmi Auto2000 sebagaimana diterima travelounge.co.
Dijelaskannya bahwa seiring bekerjanya mesin hybrid, struktur senyawa kimia oli mesin pasti akan berubah dan kemampuannya dalam menjalankan tugas menurun. Karena tidak bisa bekerja secara optimal dalam melindungi komponen mesin, gesekan akan meningkat dan meninggalkan banyak kotoran alias residu.
Kotoran akan menghambat kinerja mesin dan komponen di dalamnya rusak. Residu berlebihan turut mempengaruhi pompa dan filter oli mesin bahkan mampat. Fungsi oli lainnya seperti membantu melepaskan panas mesin ikut berkurang dan membuat kerja radiator semakin berat.
Jadi, sebaiknya tidak membiarkan oli mesin tidak diganti meski pun mobil jarang dipakai. Seiring waktu, senyawa kimia di dalam oli mesin akan mengalami perubahan akibat proses oksidasi. Kandungan air akibat oksidasi pada oli mesin akan meningkat hingga mencapai level yang berbahaya jika didiamkan.
Begitu mesin dinyalakan, kontaminasi air akan merusak formula oli dan kemampuannya turun. Alhasil, mesin mobil bermasalah akibat pelumas gagal melindungi komponen mesin. Ruang mesin juga punya potensi timbul karat yang akan merambat ke berbagai komponen mesin hybrid.
Kesimpulannya, meski pun mesin bensin di mobil hybrid Toyota jarang beroperasi karena efisiensi baterai dan motor listrik semakin tinggi, tetap membutuhkan ganti oli mesin setiap 6 bulan atau 10.000 km, tergantung mana yang tercapai lebih dahulu.
Tips Ganti Oli Mesin Hybrid Toyota:
Pelajari dengan cermat jenis oli yang sesuai dengan spesifikasi mesin mobil hybrid di buku manual kendaraan. Diskusikan dengan service advisor bengkel Auto2000 untuk mendapatkan oli yang sesuai kebutuhan mesin mobil.
Cek indeks kekentalan atau viskositas cairan yang ada pada oli mesin. Biasanya terdapat kode spesifikasi oli pada mesin mobil yang tertulis 0W-20, 0W-40, 10W-40, 20W-50 dan lain sebagainya. Sesuaikan dengan kebutuhan mesin hybrid Toyota supaya oli memberi perlindungan optimal dalam kondisi sangat ekstrem sekalipun.
Kualitas oli mesin sudah diklasifikasikan berdasarkan jenis, masa pakai, teknologi, dan parameter lainnya. API (American Petroleum Institute) adalah institusi yang mengatur penetapan kualitas tingkat kemampuan oli untuk menjaga performa mesin. Pakai oli mesin dengan API service sesuai kebutuhan mesin agar daya tahannya terjaga.
Manfaatkan oli sintetis dengan formula aditif yang diracik sesuai dengan kebutuhan mesin hybrid. Formulanya dibuat agar memiliki kadar penguapan yang rendah, tahan gesekan supaya dapat melumasi komponen dengan baik, tahan oksidasi untuk mencegah karat, dan punya daya pembersih tinggi.
Silakan gunakan Toyota Motor Oil (TMO) yang telah disesuaikan dengan karakter dan spesifikasi mesin mobil hybrid Toyota dan kondisi iklim tropis Indonesia karena membutuhkan spesifikasi oli yang spesial. (Rhadzaki)