Sao Paulo Brasil, Aku Tidak Dipimpin Tetapi Memimpin (4)

Travelounge

Museu de Arte de São Paulo atau museum kesenian yang merupakan simbol modernisasi arsitektur Brasil.

TRAVELOUNGE.CO I JAKARTA – Selain titik nol kota, masih banyak tempat yang layak didatangi di Sao Paulo, salah satunya Museu de Arte de São Paulo atau museum kesenian. Selain bisa menikmati karya-karya seni, museum futuristik setinggi 73 meter ini layak dikunjungi karena merupakan landmark kota serta simbol modernisasi arsitektur Brasil.

Namun, ketika berkunjung ke museum, langkahkan kaki Anda ke Parque Tenente Siqueira Campos, sebuah taman yang persis terletak di depan Museu de Arte de São Paulo. Konon taman tersebut merupakan potongan atau bagian  yang tersisa dari hutan Amazon di kota Sao Paulo, sehingga dapat ditemui tanaman khas dan hewan-hewan yang ada di hutan Amazon.

Parque Tenente Siqueira Campos, taman kota yang konon merupakan bagian  yang tersisa dari hutan Amazon di kota Sao Paulo.

Bagi penggemar sepak bola, Sao Paulo pun memiliki tempat yang pantas untuk dikunjungi, salah satunya adalah stadion bersejarah Estádio Municipal Paulo Machado. Bila kota Rio de Janeiro memiliki stadion terkenal Maracana maka Sao Paulo memiliki Estádio Municipal Paulo Machado atau dikenal juga dengan nama Estadio do Pacaembu yang dibangun pada tahun 1940.

Stadion ini menjadi saksi sejarah pergelaran Piala Dunia tahun 1950 dimana Brasil menjadi tuan rumah. Sejak saat itu stadion ini digunakan oleh klub kebanggaan masyarakat Sao Paulo yaitu Corinthians Paulista.

Stadion Municipal Paulo Machado, saksi sejarah pergelaran Piala Dunia tahun 1950 saat Brasil menjadi tuan rumah.

Dalam menghadapi pergelaran Piala Dunia 2014 di Brasil, pemerintah kota membangun stadion baru bernama Arena Corinthians yang berjarak hanya 25 km dari Pacaembu. Karena itu, Estádio Municipal Paulo Machado tidak ikut mengambil bagian pada pesta Piala Dunia 2014, dan klub Corinthians sendiri ikut hengkang ke stadion baru.

Berbagi: