Rayakan Imlek di Vihara Unik Pulau Geulis Bogor!

Travelounge

TRAVELOUNGE.CO I JAKARTA – Tahu tidak, ternyata Kota Bogor  punya sebuah pulau namanya Pulau Geulis.  Bahkan di pulau ini berdiri Vihara Pan Kho Bio atau Maha Brahma yang di bangun pada 1704. Salah satu keunikan ialah di dalam kelenteng ini teronggok batu besar yang diyakini berasal dari zaman megalitikum.

Vihara ini letaknya di permukiman padat penduduk di Pulau Geulis, Kelurahan Babakan Pasar, Bogor. Tapi  sebetulnya ini bukan pulau sebenarnya. Hanya nampak seperti pulau karena aliran sungai Ciliwung terbelah, lantas menyatu lagi.

Yang juga tidak kalah unik, meski ada vihara namun lebih dari separuh penduduk pulau ini beragama Islam. Sisanya keturunan etnis Tionghoa. Dalam Bahasa Sunda Pulau Geulis itu berarti “pulau cantik”.  Tentu saja arti harafiah itu hanya berlaku untuk zaman old.

Vihara Maha Brahma Pan Kho Bio diyakini telah ada sejak abad 17 awal. Untuk sampai ke vihara yang tersembunyi di tengah padatnya pemukiman penduduk Pulau Geulis memang tak mudah. Tapi Anda bisa ke kelenteng ini melalui Jalan Roda Jaya kemudian masuk ke Jalan Belong  lalu melewati Kantor Lurah Babakan Pasar terus ke arah Jalan Roda I.


Nah, disitu Anda akan melintasi  jembatan yang menjadi penghubung ke daerah Pulau Geulis karena daerah ini terpisah dengan daratan lainnya. Yang memisahkannya adalah Sungai Ciliwung yang membelah dua diujung dan menyatu lagi di ujung daratan lainnya.  Menurut  Candra (52), salah seorang pengurus kelenteng, dari cerita turun temurun, kemungkinan pulau ini dahulunya adalah tempat persinggahan atau peristirahatan anggota Kerajaan Pajajaran dan juga Prabu Siliwangi.

Kisah lainnya, Belanda melalui suatu perjalanan ekspedisi menyusuri Ciliwung juga menemukan pulau ini. “Sekitar tahun 1704 tempat ini ditemukan,” kata Candra.

Saat ditemukan pulau sudah didiami oleh warga etnis Tionghoa. Yang pasti saat ditemukan Vihara Maha Brahma telah berdiri di Pulau Geulis.  Jadi tidak heran jika sekarang  ini ke Vihara Maha Brahma Pan Kho akan melihat papan yang menjelaskan  bahwa vihara itu merupakan situs Pulau Geulis.

Dalam rangka menghadapi Tahun  Baru Imlek, pelaksanaannya menurut Chandra mengikuti agenda tahunan.  “Pada tanggal 10 Februari akan dilaksanakan ayak abu. Dua hari kemudian memandikan rupang dan tanggal 15 persiapan untuk sembahyang tahun baru,” jelas Chandra sambil menambahkan kalau  pada 23 Februari vihara akan kedatangan rombongan Barongsai dan Lion dari kelenteng lain.

Ismail Sidik

Berbagi: