TRAVELOUNGE.CO I JAKARTA – Destinasi alami berupa hutan kota bakal bisa dinikmati diseputaran Jakarta Pusat karena Pusat Pengelolaan Komplek (PPK) Kemayoran terus melakukan revitalisasi Hutan Kota Kemayoran. Jadi Anda akan bisa merasakan atmosper belantara meski ada di pusat bisnis. Kawasan hutan ini akan dibuka bagi masyarakat yang ingin melakukan olah raga jogging, bersepeda maupun rekreasi, sampai memancing.
Hutan kota merupakan salah satu komponen ruang terbuka hijau. Keberadaan hutan kota berfungsi sebagai sistem hidrorologi, menciptakan iklim mikro, menjaga keseimbangan oksigen dan karbon dioksida, serta mengurangi polutan dan meredam kebisingan. Selain itu, keberadaan hutan kota akan menambah nilai estetika dan keasrian kota sehingga berdampak positif terhadap kualitas lingkungan dan kehidupan masyarakat.
Lokasi Hutan Kota Kemayoran berada persis di seberang Wisma Atlet di Kecamatan Pademangan. Dalam merevitalisasi kawasan Hutan Kota Kemayoran, PPK dibantu oleh Dinas Tata Air Pemerintah Provinsi DKI untuk mengatasi pendangkalan danau yang dipenuhi tumbuhan eceng gondok. “Awalnya lokasi hutan kota Kemayoran ini akan menjadi alternatif rekreasi para atlet yang bertanding di Asian Games 2018. Kedepannya sudah barang tentu masyarakat bisa memanfaatkannya, ” kata Direktur Perencanaan dan Pembangunan PPK Kemayoran, Riski Renando.
Dengan menggunakan alat berat dua buah ekskavator, selama 6 bulan endapan lumpur dan gulma eceng gondok berhasil diangkat. “Hasilnya, sekarang air danau lebih baik kondisinya dibandingkan sebelumnya yang berwarna kehitaman,” ujarnya lagi.
PPK Kemayoran menyiapkan dana 40 miliar rupiah untuk menjalankan program revitalisasi hutan kota ini. Dana sebesar itu dibutuhkan untuk pemasangan dinding turap (sheet pile) di kali sepanjang 1,2 kilometer yang ada di pinggiran hutan kota yang berbatasan dengan lingkungan pemukiman penduduk. Selain itu juga digunakan untuk perbaikan lintasan joging, pembangunan jembatan, pembuatan plaza, dan panggung di atas air yang bisa digunakan untuk berbagai kegiatan. Termasuk pembangunan menara pengawas di tiga titik.
”Kami juga sudah menanam mangrove untuk mengembalikan kondisi ekologi kawasan ini. Biar danau makin alami,” tambah Riski.
Ismail Sidik