Ngaben, Prosesi Keagamaan Yang Bikin Decak Kagum

Travelounge

TRAVELOUNGE.CO I BALI – Dalam prosesi Ngaben, bade terlebih dahulu ditempatkan di bagian luar Puri Agung Ubud. Ketinggiannya mencapai 27,5 meter. Membuat semua mata harus  mendongak ke atas untuk  memandangnya. Lalu jelang pukul 13.00 WIT,  jenazah istri Raja Ubud pun dibawa ke puncak bade lewat menara bambu berbalut kain putih. Jenazah diangkat, diiringi bunyi gamelan.

Cukup menegangkan memang. Apalagi prosesi pemindahan menggunakan sarana menyerupai jembatan bersusun terbuat dari bambu yang hanya diikat dengan kain putih. Begitu juga dengan bade, terbuat dari material utama kayu dan bambu. Dihiasi berbagai ornamen keagamaan umat Hindu Bali. Panjang penampangnya berkisar 9,9 meter dengan lebar 7,6 meter dan berat mencapai 10 ton.

“Luar biasa. Bade yang digunakan begitu megah. Semuanya khas Bali. Ini yang dinanti wisatawan. Sungguh ini  tidak ada duanya di dunia,“ ujar Menteri Pariwisata Arief Yahya penuh kekaguman.

Sorak ribuan krama bersama para wisatawan yang memadati lokasi ini pun tumpah ruah, ketika bade megah itu mulai bergerak. Secara estafet, setiap 50 meter bade berhenti untuk pergantian pengusung bade. Sepanjang ruas jalan menuju Setra Dalam Puri itu total ada delapan kali estafet.

Pengusungan dilakukan estafet oleh beberapa kelompok. Maklum, jarak yang ditempuh cukup jauh, sekitar 900 meter. Satu kelompok pengusung sekitar 300 orang. Pola estafet sebagai lambang dari kerja sama dan peran serta seluruh lapisan masyarakat. Tercatat ada sekitar 4.500 warga dari delapan Banjar yang terlibat langsung.

“Ini menjadi budaya atraktif dan menarik. Sangat berkelas. Lihat saja para pengusung bade dan lembu tidak hanya orang Bali. Bahkan beberapa terlihat berpostur warga negara asing. Tapi mereka mengenakan pakaian adat Bali. Ini tandanya Budaya Bali selalu menjadi atraksi yang dapat mengundang wisatawan,” lanjut Menpar lagi.

Realitasnya, saat ngaben berlangsung ribuan turis mancanegara dan domestik tampak memadati halaman dalam Puri Ubud dan jalan raya Ubud.  Semua antusias menyaksikan prosesi mulai dari tarian serta arak-arakan.

Ismail Sidik

Berbagi: