TRAVELOUNGE.CO I JAKARTA – Eksistensi Pasar Karetan, Rajapendapa, Klaten sungguh fenomenal. Ide besar dari sekelompok anak musa zaman now dalam membuat destinasi wisata baru
“Kerja besar ini terinspirasi dari berbagai pasar di luar negeri yang unik-unik. Seperti mall Marceau Market Perancis, Eat & Eat Gandaria dan lain-lain,” ujar Ketua Pelaksana Pasar Karetan, Mei Kristianti.
Radja Pendapa adalah sebuah pilot project. Kawasan hutan ini, disulap GenPI menjadi kawasan Instagramable melalui Pasar Karetan. Dan berubah menjadi destinasi digital. Pasar zaman now ini juga bekerjasama dengan pemerintah daerah dan swasta. Biar lebih friendly dengan masyatakat, sosialisasi gencar lewat sosmed dilakukan ke penduduk.
“Konsepnya harus yang Instagramable. 360 derajat harus bagus. Itu mempengaruhi orang untuk datang lagi. Dekorasi harus bagus agar terlihat kece buat foto-foto,” ulas Mei.
Selain itu, harus digencarkan sosialisasi ke media sosial. Mei menegaskan followers harus banyak, dan harus asli bukan hasil dari beli akun media sosial.”Pengunjung Pasar Karetan bisa mencapai 4 ribu orang. Kalau tidak asli, tidak akan bisa sebanyak itu,” ungkapnya penuh antusias.
Keeja berikutnya adalah melakukan kurasi terhadap lapak-lapak yang akan berjualan di destinasi digital. Lapak harus sesuai dengan konsep pasar yang telah ditentukan. Di Pasar Karetan, makanan yang dijual jarang ditemui di tempat biasa.
“Tampilannya hatus unik. Dagangan lapak harus enak tapi harganya juga harus bersahabat,” tandas Mei.
Selain lapak jualan, sekitaran juga harus ada aktivitas menarik lainnya, seperti keberadaan dolanan anak tradisional bakiak, enggrang, panahan, dan sebagainya.
“Permainan-permainan tradisional itu sangat menarik bagi pengunjung keluarga. Untuk anak-anak muda selain spot foto yang unik, bisa juga disediakan pertunjukan ringan seperti live music, tari tradisional atau workshop-workshop yang mengikuti perkembangan jaman,” paparnya lagi.
Saat ini, omset Pasar Karetan mencapai Rp 30 juta hingga Rp 40 juta per pekan. Kalau ditotal, per tahun omset pasar ini bisa mencapai Rp 1,6 miliar-Rp 1, 9 miliar.
“Destinasi digital ini memberikan efek perekonomian kerakyatan untuk masyarakat sekitarnya. Selain itu juga memberikan wadah bagi generasi muda untuk berkreasi,” ungkap Mei.
Staf Ahli Menteri Pariwisata, Bidang Multikultural, Easty Reko Astuty menambahkan,
“Kombinasi yang baik, antara netizens, masyarakat, dalam mempromosikan destinasi. Ini Sangat sempurna,” katanya.
Nah, sukses dengan project Pasar Karetan, Walikota Semarang menawarkan 3 tempat lagi untuk GenPI Jateng. Dua di antaranya berada di Kota Lama dan Kota Pecinan Semarang dengan luas mencapai 56 hektare.
Menarik kan. Yuu… kita jelajahi Pasar Karetan, Kendal, Rajapanda, Jawa Tengah.
Ismail Sidik Sahib