TRAVELOUNGE.CO I JAKARTA – Pelatihan daring bahasa Inggris bagi pelaku ekonomi kreatif melalui program Digital English Course digelar Kementerian Pariwisata dan Ekonomi Kreatif/Badan Pariwisata dan Ekonomi Kreatif (Kemenparekraf/Baparekraf) yang bekerja sama dengan PT. Cerdas Digital Nusantara (CAKAP).
Digital English Course ini akan dilaksanakan selama tiga bulan. Peserta yang mengikuti pelatihan ini sebelumnya telah mengikuti serangkaian tes seleksi untuk mengukur pencapaian pembelajaran. Tercatat dari 923 calon peserta yang mendaftar, sebanyak 250 orang yang dinyatakan lolos.
Direktur Pengembangan SDM Ekraf Kemenparekraf/Baparekraf, Muhammad Ricky Fauziyani, dalam Kick Off Digital English Program secara daring, Senin (15/2/2021), mengatakan kemampuan berbahasa asing bagi pelaku ekonomi kreatif merupakan salah satu unsur penting yang harus dimiliki, karena pelayanan kepada buyers dapat dilakukan dengan maksimal jika komunikasi terjalin dengan baik.
“Oleh karena itu, Kemenparekraf/ Baparekraf memfasilitasi pelatihan daring gratis untuk upskilling dan reskilling, salah satunya melalui Digital English Course,” kata Ricky.
Peserta program ini merupakan perwakilan dari 17 subsektor ekraf yang berasal dari 33 provinsi. Kuliner menjadi subsektor terbanyak yang mengikuti pelatihan ini, kemudian disusul fesyen, desain produk, aplikasi, dan kriya. Walaupun, pelatihannya dilakukan secara daring, pembelajaran menggunakan metode dua arah secara real time dengan guru profesional.
BACA JUGA: Ini Catatan Menparekraf Selama Berkantor di Bali
“Mudah-mudahan para peserta dapat memanfaatkan peluang ini dengan sebaik mungkin. Karena pelatihan ini tidak hanya untuk meningkatkan kemampuan berbahasa inggris saja, tetapi sebagai ajang untuk membuka relasi, memperluas jaringan dengan 250 peserta yang datang dari berbagai subsektor ekonomi kreatif Tanah Air,” ujarnya.
Dalam kesempatan yang sama, Direktur Utama Cakap, Tomy Yunus Tjen, mengatakan saat ini bahasa asing menjadi hal yang terpenting, terutama di era digital. Selain untuk meningkatkan kompetensi diri, berbahasa asing juga diperuntukkan bagi pelaku ekonomi kreatif untuk memperoleh informasi mengenai pasar internasional di dunia digital dan berinteraksi dengan para buyers asing.
“Karena dengan bahasa asing akan memperluas kesempatan atau opportunity yang ada di depan kita. Untuk itu, diharapkan teman-teman peserta dapat mengikuti seluruh proses pelatihan hingga selesai,” katanya.
(Ismail Sidik)