travelounge.co | Jakarta – Ada road rage, juga bad mood di jalan yang membuat kegiatan mengemudi mobil saat liburan kurang nyaman.
Bagaimana pengalaman mengemudi mobil saat long weekend Libur Waisak 2024 pekan lalu? Adakah road rage atau pertikaian di jalan raya dengan pengemudi lain, mau pun bad mood karena mobil mengalami kendala? Semuanya perlu diatasi dengan cara kendalikan emosi.
Nur Imansyah Tara, Marketing Division Head Auto2000 menyatakan bahwa road rage adalah perilaku yang seharusnya tidak dilakukan kepada pengguna jalan lainnya.
“Seperti penghinaan kasar, ancaman fisik, atau perilaku mengemudi berbahaya yang ditargetkan kepada pengguna jalan lain. Bahkan kalau sudah tidak terbendung dapat berujung penganiayaan,” ungkapnya.
Untuk itu, kita sebagai pengemudi, baik saat liburan mau pun dalam keseharian, harus selalu menjalankan prinsip safety driving atau defensive driving. Tujuannya berkendara lebih aman dan nyaman.
Pemicu seseorang menjadi mudah emosi beragam faktornya. Mulai karakter bawaan, kondisi mental atau fisik sedang tidak stabil, masalah yang sedang dialami seperti kondisi mesin mobil kurang baik karena jarang service berkala, sampai kelelahan.
“Orang yang lelah seringkali tidak dapat menjaga emosi, mudah terpancing masalah apa pun, bahkan ketika salah. Pengemudi dalam kondisi begini menjadi over acting yang pada akhirnya bertikai dengan pengguna jalan lainnya,” lanjut Nur Imansyah Tara.
“Untuk itu jaga kondisi mobil supaya tidak bermasalah dan emosi terjaga. Caranya, cukup servis berkala di bengkel Auto2000 atau memanggil layanan THS – Auto2000 Home Service. Manfaatkan promo PILIHAUTO2000 via website Auto2000.co.id,” tukasnya.
Berikut tips agar kegiatan mengemudi tetap fokus dan tidak terjebak situasi Emosi selama berkendaraan:
- Merencanakan perjalanan
Jangan pergi dengan terburu-buru atau tanpa perencanaan matang karena berpotensi memicu adrenalin dan mudah terpancing emosi. Pilih rute perjalanan yang paling optimal dengan mempelajari peta digital.
- Jaga kebugaran
Pastikan sudah tidur cukup minimal enam sebelum keberangkatan. Setiap dua jam mengemudi mobil lakukan stretching dan istirahat supaya tubuh bugar kembali.
- Paham bahwa jalan raya digunakan bersama pengemudi lainnya
Patuhi markah jalan dan gunakan lajur sesuai kebutuhannya. Termasuk tidak menggunakan kecepatan rendah atau lambat di jalur cepat (lane hogger) sehingga mengganggu laju kendaraan lain.
- Tidak asyik sendiri main smartphone
Smartphone berpotensi memberikan gangguan fokus pikiran. Hasilnya tidak waspada, kurang peka, tidak tanggap bahkan tidak reaktif, dan bisa membuat orang lain terganggu bahkan tersulut emosinya. Jadi jaga fokus dalam kegiatan berlalu-lintas, termasuk penggunaan lampu sein, pindah jalur, sampai jarak pengereman.
- Tidak menjadi agresif
Perhatikan interval dan intensitas memakai lampu jauh dan klakson, kalau terlalu cepat atau banyak artinya pengemudi agresif.
- Patuh peraturan lalu-lintas
Kepatuhan menjadi nilai tambah bagi seorang pengemudi, bahkan contoh bagi pengemudi lain mau pun anggota keluarga yang bepergian bersama.
Melanggar markah jalan, mengabaikan rambu lalu-lintas, serta melawan arah adalah bagian dari contoh buruk.
Dengan alasan apa pun, tindakan-tindakan ini tidak dibenarkan.
- Mobil dalam kondisi prima
Mempersiapkan mobil agar dalam kondisi prima sehingga aman dan nyaman dikendarai turut memberikan kontribusi positif dalam kegiatan mengemudi, apalagi untuk jarak jauh.
Contohnya, ban tidak kempis, pelek tidak penyok membuat perjalanan nyaman. Demikian pula rem yang pakem membuat perjalanan lebih aman. Demikian pula pandangan tidak berembun saat mobil melaju dalam hujan karena AC berfungsi baik turut membuat perjalanan minim kendala.
Bawa kendaraan ke bengkel authorized sebelum diajak berperjalanan. (Rhadzaki)
