Bakpia Patuk 75, Cemilan Nikmat Khas Yogyakarta

Travelounge

Bakpia Patuk 75, Cemilan Nikmat Khas Yogyakarta

TRAVELOUNGE.CO I JAKARTA – Yogyakarta tempat tujuan wisata dengan banyak kuliner khas yang bisa menjadi buah tangan bagi wisatawan yang sedang berkunjung. Salah satunya adalah Bakpia yang telah menjadi kue khas favorit Kota Yogyakarta. Dan pelopor dari cikal bakal Bakpia adalah Bakpia Patuk 75.

Nah, siapa tidak kenal kue kacang hijau berbalut tepung yang sudah menjadi cemilan khas masyarakat Yogya ini. Kue yang sering diburu sebagai buah tangan ini sebenarnya bukan kue asli Yogyakarta, melainkan dari masyarakat China yang membawa ke Yogya, aslinya bernama Tou Luk Pia, yang artinya adalah kue pia yang berisi kacang hijau.

Meskipun berasal dari China, Bakpia yang kita kenal di Yogyakarta telah mengalami variasi rasa yang disesuaikan dengan lidah masyarakat Yogyakarta. Tidak hanya berisi kacang hijau, tapi juga ada varian rasa coklat, keju dan kumbu hitam.

Lalu bagaimana awal mula Bakpia bisa dikenal dengan nama Bakpia Patuk?

Outlet Bakpia Patuk 75, Jalan K.S. Tubun

Ya, karena produsen Bakpia yang pertama itu berada di Jalan Patuk. Nama pemiliknya saat ini adalah ibu Yeni Susanto atau yang dikenal juga dengan nama Mak Tin.

Berawal di tahun 1948, di Jalan Dagen Yogyakarta, Mertuanya yang bernama Liem Bok Sing yang berasal dari RRC mencoba membuat beberapa produk kue seperti kue mangkok, bakpao, termasuk bakpia sebagai industri rumahan. Dan penjualannya dilakukan oleh dua orang pegawainya dengan cara berkeliling keluar masuk kampung, tapi ternyata yang selalu habis terjual adalah Bakpia. Karena itu akhirnya diputuskan hanya memproduksi Bakpia saja, bahkan bakpia masih tanpa merek dan dikemas menggunakan besek lalu dititipkan di toko-toko. Pada Tahun 1955, Liem Bok Sing dan keluarga pindah ke kawasan Patuk.

Bakpia Patuk 75, Cemilan Nikmat Khas Yogyakarta

Bakpia pun semakin banyak peminatnya, lalu mulailah Bakpia dikemas menggunakan kotak kardus dengan merek berupa nama kawasan dan nomor rumahnya, yaitu Bakpia Patuk 75.

Tahun 1971, Liem Bok Sing meninggal, dan usaha dilanjutkan oleh putranya yang bernama bapak Yeni Susanto.

Dan seiring berjalannya waktu, pada tahun 1980 mulai banyak muncul para produsen Bakpia lainnya di kawasan Patuk ini. Dan tidak hanya memproduksi, tapi Bakpia juga diberi merek berupa nomor rumah masing-masing produsennya. Saat ini kawasan Jalan Patuk tersebut telah berganti nama jadi Jalan AIP K.S. Tubun.

Pembuatan Bakpia nya Tradisional dan Handmade Proses Pengovenan bakpia dengan Tungku

Bakpia Patuk 75 dibuat hanya menggunakan bahan-bahan yang berkualitas, mulai dari pemakaian gulanya yang asli, terigu yang enak, sampai kacang hijau juga yang nomor 1 dari Kudus, dan tanpa pengawet. Proses pembuatannya pun masih menggunakan cara tradisional, serba manual dan handmade untuk mempertahankan cita rasa klasiknya. Mungkin inilah yang membuat Bakpia Patuk 75 bisa bertahan selama kurang lebih 70 tahun dan tetap eksis dikenal banyak orang sampai saat ini.

Baca Juga: Kue Mochi Kaswari Lampion Khas Sukabumi

Yangko Aneka Rasa 75

Bakpia Patuk 75 juga memproduksi Yangko Aneka Rasa yang terbuat dari beras ketan dan gula pasir, dengan varian rasa coklat, durian, pandan, strawberry, dan nanas.

Nah, bakpia dengan harga Rp.35.000 – Rp.40.000 / kotak ini dapat anda temukan dengan sangat mudah. Karena selain berada di Jalan AIP K.S. Tubun No.75 dan 83, Bakpia Patuk 75 juga mempunyai outlet resmi di di Jalan Magelang KM 4.5 dan Jalan HOS Cokroaminoto 119 B. Hanya saja jika anda ingin melihat langsung proses pembuatannya, anda sebaiknya langsung datang saja ke outlet yang ada tempat produksinya, yaitu di Jalan HOS Cokroaminoto dan Jalan AIP K.S. Tubun.

O ya, Selain menyediakan Bakpia dan Yangko, di semua outlet Bakpia 75 juga tersedia cemilan tradisional lainnya yang bisa dijadikan buah tangan. Seperti keripik, wajik, sale pisang, peyek, dan beragam cemilan lainnya. (DK)

Berbagi: