TRAVELOUNGE.CO I LABUAN BAJO – Pengembangan desa wisata di Labuan Bajo dipastikan berjalan dengan baik sehingga dapat memperkuat daya tarik Labuan Bajo sebagai satu dari 5 Destinasi Super Prioritas yang ditetapkan Presiden Joko Widodo.
Hal itu dipastikan oleh Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif/Kepala Badan Pariwisata dan Ekonomi Kreatif, Sandiaga Salahuddin Uno yang di hari kedua kunjungan kerjanya di Labuan Bajo, Jumat (8/1/2021), menyambangi Desa Pasir Panjang di Pulau Rinca. Menparekraf berinteraksi dengan masyarakat dan melihat langsung daya tarik yang dimiliki desa seluas 21.764 km2 ini. Diantaranya produk ekonomi kreatif berupa ukiran komodo juga hasil ikan. Selain itu, anak muda di Desa Pasir Panjang juga aktif berkomunitas dalam mengkolaborasikan kekhasan budaya lokal dengan tarian kekinian.
Salah satunya Animal Pop Komodo, komunitas yang sebelumnya menjadi bagian dari program AKSILARASI yang diselenggarakan Deputi Bidang Ekonomi Digital dan Produk Kreatif melalui Direktorat Industri Kreatif Musik, Seni Pertunjukan dan Penerbitan.
AKSILARASI merupakan program pendampingan penciptaan produk kreatif di destinasi super prioritas yang menghubungkan pusat dengan daerah, pemerintah dengan masyarakat dan pihak-pihak terkait untuk bersama-sama menciptakan ekonomi kreatif berkelanjutan.
“Kunjungan kerja di Desa Pasir Panjang di Pulau Rinca ini untuk meninjau kehidupan masyarakat termasuk salah satu program kita, AKSILARASI yang mengangkat satu kearifan lokal,” kata Menparekraf Sandiaga Uno.
Sandiaga mengatakan, destinasi super prioritas Labuan Bajo harus mampu hadir untuk memberdayakan masyarakat. Dan desa wisata, dikatakan Sandi, menjadi hal yang sangat relevan untuk menggerakkan ekonomi masyarakat dan membuka lapangan kerja seluas-luasnya.
BACA JUGA: Gali Potensi Pariwisata di Labuan Bajo Melalui “Aksilarasi”
Kemenparekraf/Baparekraf sendiri akan mengembangkan 244 desa wisata di seluruh Indonesia, dan beberapa diantaranya ada di Labuan Bajo.
“200 lebih desa wisata yang kita persiapkan di seluruh Indonesia,” kata Sandiaga.
Pengembangan produk wisata dengan memaksimalkan kekuatan budaya serta konten lokal yang otentik menjadi salah satu strategi yang penting untuk dijalankan. Di samping pengembangan destinasi serta sarana dan prasarana pendukung lainnya. Sehingga dalam mengembangkannya pun harus dilakukan secara bersama, berkolaborasi dengan seluruh pemangku kepentingan.
“Tadi mendapat catatan dari Pak Kades terkait kebutuhan masyarakat di sini seperti jaring yang nanti akan saya sampaikan ke Menteri KKP, juga infrastruktur seperti jalan menuju destinasi Goa Kalong. Tadi ada juga permintaan perpustakaan, dengan Pemda kita juga akan dorong. Karena kemajuan desa wisata harus melibatkan masyarakat dan harus membuka lapangan kerja seluas-luasnya,” kata Sandiaga.
Secara khusus, dalam peningkatan SDM pariwisata, Menparekraf akan mengkaji untuk mendirikan politeknik pariwisata yang dikelola Kemenparekraf di Labuan Bajo.
“SDM ini perlu kita tingkatkan, aspirasi ini akan kita kaji sama-sama,” kata Sandiaga.
Turut mendampingi Menparekraf Sandiaga Uno, Direktur Utama Badan Otorita Pariwisata Labuan Bajo Flores (BOPLBF) Shana Fatina, Deputi Bidang Kebijakan Strategis Kemenparekraf/Baparekraf, R. Kurleni Ukar; dan Deputi Bidang Pengembangan Destinasi dan Infrastruktur Kemenparekraf/Baparekraf, Hari Santosa Sungkari.
(Ismail Sidik Sahib)