TRAVELOUNGE.CO I JAKARTA – Siapa yang tidak kenal sosok pahlawan nasional Pangeran Diponegoro. Tapi, apakah tahu beliau pernah di penjara di sebuah benteng di Kota Ungaran. Maka, bila ingin tahu bagaimana sang pahlawan nasional di penjara di benteng tersebut, maka bila bingung mengisi waktu liburan? Coba deh, lakukan kegiatan wisata yang bisa memancing untuk lebih mengenal sejarah dan peradaban manusia. Kota Ungaran, Kabupaten Semarang, Jawa Tengah, bisa menjadi salah satu pilihan untuk destinasi wisata sejarah. Mungkin anda akan bertanya apa saja tempat wisata sejarah yang ada di Ungaran, salah satu Benteng Willem II yang telah ditetapkan sebagai bangunan cagar budaya (BCB) yang harus dilindungi
Di Benteng Willem II kita bisa menikmati suasana bangunan sambil mengenang sejarah tempat dimana Kolonial Belanda pernah berkuasa beberapa ratus tahun yang lalu. Tak disangka bukan, Kota Ungaran memiliki bangunan kuno yang terawat seperti ini? Jadi, jangan bosan mengubek-ubek Kabupaten Semarang. Banyak hal seru bisa ditemukan di kota ini.
Warga Kota Ungaran patut bangga karena memiliki beberapa bangunan kolonial bersejarah yang notabene dahulu adalah bangunan yang dibangun pada masa kolonial Belanda. Salah satunya adalah Benteng Willem II atau yang lebih dikenal dengan Benteng Ungaran. Benteng ini berada di pusat kota Ungaran, tepat dijalan utama, Jalan Diponegoro No. 148, Ungaran. Benteng Willem II berseberangan dengan Gedung Kantor Bupati Kabupaten Semarang. Mengulik sejarah dari keberadaan Benteng Willem II pada jaman dahulu sangatlah menarik, namun sangat disayangkan karena ternyata tidak semua warga mengetahuinya.
Lebih jauh sejarah Benteng Williem II atau yang lebih di kenal dengan sebutan Benteng Ungaran adalah benteng peninggalan penjajah Belanda yang ada di kota Ungaran yang didirikan pada tahun 1786. Benteng Williem II ini didirikan untuk memperingati pertemuan antara Pakubuwono 2 dengan Gubernur Jendral Van Imhoff pada tanggal 11 Mei 1746 dimana pada pada tahun 1786 oleh Belanda kala itu Keraton Mataram yang ada di Kartosuro di bawah penguasaaan Sultan Pakubuwono 2 di pindah ke Surakarta atau Solo.
Untuk diketahui sebenarnya benteng Williem II ini di bangun lebih tua di banding banteng Williem I yang ada di Ambarawa yang di bangun tahun 1800-an, Benteng Williem II dulu di kenal sebagai benteng Front Ontmoeting (“yang berarti Rapat”), yang pada sejarahya pada tahun 1784-1786 di lakukan renovasi bangunannya yang di jadikan sebagai Garnisum VOC di Ungaran. Maka, bila kita berkeliling menaiki lantai 2 masih terdapat sepasang senjata meriam peninggalan garnisum VOC yang letaknya tepat pas pintu masuk benteng. Di depan pintu masuk benteng terdapat mural patung yang menunjukkan wajah dari Van Imhoff dengan tulisan 1743 – 1750 yang merupakan tahun beliau bertugas.
Baca Juga: Melongok Penglipuran, Desa Adat yang Eksotis
Penjara Pangeran Diponegoro
Benteng ini juga memainkan peran dalam sejarah Indonesia, karena di benteng ini pada Agustus 1830 benteng digunakan sebagai penjara bagi Pangeran Diponegoro sebelum diasingkan di Benteng Rotterdam, Makassar. Maka, tidak berlebihan bila kita memasuki halaman muka benteng, terdapat patung Pangeran Diponegoro dengan taman bertatanan landskape minimalis.
Sikap ksatria dan rela berkorban yang dimiliki oleh Pangeran Diponegoro serta kearifan dan kejujurannya yang memang sangat terkenal akhirnya membuat Belanda sepakat untuk menangkap Pangeran Diponegoro saja. Memang akhirnya perlawanan di Pulau Jawa kala itu berhenti seiring dengan ditangkapnya Pangeran Diponegoro. Sementara Pangeran Diponegoro wafat di tempat pengasingannya pada tanggal 8 Januari 1855. Perang Diponegoro berakhir pada 28 Maret 1830
Dalam benteng Willem II, dahulu konon di dalam benteng terdapat sebuah sumur yang dulunya pernah di jadikan tempat wudhu Pangeran Dipenegoro. Namun, yang disayangkan setelah renovasi sumur tersebut tidak ada lagi, dimana sekarang adanya tambahan bangunan baru berupa panggung. Kini sejak Maret 2011 Benteng Willem II resmi menjadi milik Polri.
Fasilitas pendukung sebagai tempat wisata bangunan ini juga sudah komplit seperti penerangan listrik yang bisa di gunakan pada malam hari, tempat parkir yang luas serta tidak lupa KM/WC juga tersedia ditempat ini dengan kondisi yang bisa di katakan sangat layak. Sebagai salah satu ikon kota Ungaran Benteng Williem II ini layak untuk di lihat oleh siapapun selain sejarah yang mengangkat bangunan ini menjadi fenomena juga sebagai tempat edukasi wisata sejarah perjuangan bangsa Indonesia bangunan ini sangat layak. (SKR)