Bikin Webseries dengan Modal Smartphone

Travelounge

TRAVELOUNGE.CO I JAKARTA – Untuk menghadirkan cerita yang menyentuh, peran sutradara menjadi penting. Maka dari itu, Andri Cung yang telah meraih nominasi di berbagai ajang perfilman bergengsi dipilih untuk menjadi sutradara “My New Rules of Journey”. Kali ini ia bikin webseries dengan smartphone

Bagi Andri, terlibat di “My New Rules of Journey” menjadi pengalaman baru yang dimaksimalkannya untuk menjadikan web series ini sebagai karya yang unik, beda, dan berkualitas. Dan harapannya dapat memberikan semangat bagi para sineas muda bahwa mereka bisa mulai membuat video beyond standard dengan dukungan sebuah smartphone bahkan untuk tayangan streaming berkualitas.

“Ide utama di balik cerita web series ini adalah discovery. Kita belajar bahwa di setiap journey kita bisa belajar hal baru, dan ini yang saya temukan saat membuat My New Rules of Journey dengan Galaxy S22 Ultra 5G. Perangkat ini memberi saya banyak peluang untuk lebih kreatif dalam menentukan angle dan scene karena bentuknya compact, ringan, juga fleksibel. Apalagi, teknologi seperti Cinematic Camera Movement, Auto Framerate hingga Nightography membuat saya bisa menangkap alam Sumba secantik aslinya. Jadi, Galaxy S22 Ultra 5G ini memberikan balance antara quality sama efficiency,” tutur Andri.

Andri Chung, sutradara “My New Rules of Journey” memberikan tips dan trik bagi para sineas dan filmmaker untuk mendapatkan scene yang epic menggunakan Galaxy S22 Ultra 5G. Berikut penjelasannya:

•Maksimalkan Cinematic Camera Movement untuk Rekam Adegan Bergerak
Salah satu tantangan Andri dalam membuat web series ini adalah latarnya yang di alam. Jadi, Andri perlu banyak merekam dengan kondisi bergerak, mulai dari mengikuti para pemain yang berjalan menjelajahi Sumba, mengikuti para pemain berlarian bersama anak-anak di kampung adat, hingga merekam saat berada di dalam mobil.

Meski begitu, Andri tidak khawatir rekamannya akan menjadi shaky karena Galaxy S22 Ultra 5G memiliki teknologi Cinematic Camera Movement, jadi tiap rekaman yang dihasilkan smooth, stabil, dan minim getaran. Cinematic Camera Movement ini pun menurut Andri perlu dimaksimalkan untuk membuat scene yang lebih hidup dan dinamis di dalam karya yang dibuat.

•Tetap Pede Shooting di Bawah Sinar Matahari dengan Auto Framerate
Tantangan lainnya dari alam Sumba yang dihadapi Andri adalah mataharinya yang cukup terik di mana hal tersebut berpotensi membuat hasil rekaman menjadi overexposure. Namun, Galaxy S22 Ultra 5G punya Auto Framerate untuk mendapatkan tingkat kecerahan yang sesuai ketika merekam, termasuk saat di bawah terik matahari.

BACA JUGA : Elmatu Rilis ‘Menanti Sebuah Jawaban’

Dalam hal ini, Auto Framerate mampu menyesuaikan fps dan shutter speed terhadap kondisi cahaya untuk mendapatkan tingkat kecerahan dan detail yang lebih baik, sehingga bisa mengabadikan alam Sumba yang terbuka, mulai dari Bukit Tenau hingga Pantai Walakiri, dengan begitu epic.

•Maksimalkan Pencahayaan Alami di Malam Hari dengan Nightography
Selain alam, waktu juga menjadi tantangan bagi Andri. “Golden hour itu waktunya sangat pendek sekali karena hanya dalam hitungan menit, momennya bisa hilang,” ucap Andri menceritakan pengalamannya saat mengabadikan momen senja di Sumba. Untungnya, keberadaan Nightography membantu Andri untuk capture sunset dengan penampilan seindah aslinya dan dengan waktu yang efisien juga. Fitur Nightography ini pun disebut Andri bisa memungkinkan para filmmaker untuk lebih memaksimalkan pencahayaan alami di lingkungan sekitar, khususnya saat keadaan minim cahaya atau low light.

•Jadikan Proses Shooting Seefisien Mungkin dengan Baterai dan Layar yang Epic
Keterbatasan waktu yang dimiliki Andri membuatnya harus shooting dari pagi sampai malam. Namun, Andri bisa tetap tenang merekam karena all-day battery dari Galaxy S22 Ultra 5G yang awet membuat proses shooting tidak terhambat akan keperluan untuk mengecas perangkat berkali-kali. Semua tantangan yang dilaluinya pun dibayar tuntas ketika ia melihat hasil rekaman selama di Sumba.

Pasalnya, Galaxy S22 Ultra hadir dengan layar Dynamic AMOLED 2X yang telah mendukung format HDR10+, jadi dia bisa melihat hasil rekaman dengan kualitas terbaik, lengkap dengan detail yang nyata dan warna yang kaya. Baterai dan layar kelas flagship ini pun membuat proses shooting jadi lebih efisien karena dia bisa merekam dan mengevaluasi hasil rekaman dalam satu perangkat tanpa risau baterai akan cepat habis.

•Pakai Mode Pro supaya Lebih Leluasa dalam Merekam
Selama shooting di Sumba, Andri menggunakan Mode Pro untuk merekam, dan menurutnya ini juga menjadi salah satu pilihan yang bisa diterapkan. Pasalnya, dengan Mode Pro, kita bisa memiliki keleluasaan lebih dalam mengatur ISO, shutter speed, hingga white balance. Terlebih, Mode Pro di Galaxy S22 Ultra juga bisa mengatur mic mana yang akan digunakan untuk menangkap suara, jadi suara yang dihasilkan bisa lebih immersive.

Buat video sekelas film profesional versi kamu sekarang dengan Galaxy S22 Ultra
Mulai terapkan tips dan trik dari Andri Cung dan buat video sekelas film profesional versi kamu sendiri menggunakan Galaxy S22 Ultra 5G. Secara khusus, Samsung juga menantang lima komunitas film terseleksi, yaitu Kalap Sinema, Komunitas Film Jakarta, Kinovia, Serangkai Films, dan K3 Film Space, untuk menghasilkan karya terbaiknya dalam kompetisi film pendek dari Galaxy Movie Studio 2022. Pemenang dari kompetisi film pendek ini akan dimentori oleh Angga Dwimas Sasongko sebelum membuat ulang karya terpilihnya yang sepenuhnya direkam menggunakan Galaxy S22 Ultra 5G.

Ikuti Proses Kompetisi Film Pendek Galaxy Movie Studio 2022 dengan Vote Film Pendek Favorit Kamu
Pemenang kompetisi film pendek Galaxy Movie Studio 2022 akan terpilih menjadi 2 kategori yaitu Director’s Choice dan People’s Choice. Agar para penikmat film pendek dan para Galaxy user bisa turut merasakan keseruan acara ini dan ikut berpartisipasi memberikan semangat kepada para sineas muda, masyarakat luas dapat terlibat secara langsung dalam pemilihan kategori People’s Choice melalui proses voting di media sosial Twitter Samsung Indonesia mulai dari tanggal 13 sampai 20 April 2022.

( Ismail Sidik Sahib )

Berbagi: