TRAVELOUNGE.CO I JAKARTA – Puncak perayaan pesta rakyat Cap Go Meh (CGM) akan kembali digelar di Kota Bogor. Rencananya, Bogor Street Festival yang jadi agenda tahunan itu akan digelar pada tanggal 19 Februari 2019. Pelbagai pertunjukan menarik akan di gelar termasuk Wayang Potehi Rumah Cinwa.
Arifin Himawan selaku Ketua Pelaksana Pesta Rakyat CGM mengatakan, kemasan pertunjukan akan diawali dengan pergelaran seni budaya dan karnaval dari sejumlah sanggar, komunitas dan masyarakat yang dibungkus dalam tema Katumbiri Lighting Festival. Selain itu akan ada juga pertunjukan Wayang Potehi dari Rumah Cinwa.
Ya, pada perhelatan CGM tahun ini, Wayang Potehi Rumah Cinwa ikut beraksi untuk ikut memeriahkan Bogor Street Festival pada 17 Februari 2019 di Kelenteng Dhanagun pk. 16.00 – 17.00 & 19.00 – 20.00.
“Sebagai bagian dari kebudayaan Indonesia yang beragam ini, kami bangga dapat ikut-serta dalam kemeriahan Cap Go Meh di Bogor Street Festival 2019. Membuktikan perhelatan ini adalah wujud nyata keragaman budaya Indonesia dan bukan sekedar konsep belaka,” tandas penggagas dan pimpinan Sanggar Budaya Cinta Wayang (Rumah Cinwa) Dwi Woro Retno Mastuti beberapa waktu lalu.
Sejatinya Wayang Potehi merupakan salah satu budaya akulturasi, percampuran budaya China dan Jawa. Cerita yang diangkat umumnya kisah-kisah tentang dinasti dalam kekaisaran China. “Wayang potehi sebagai Wayang Kantong sangat unik, fleksibel, dan sederhana. Mudah dimainkan dan tidak terikat pada satu cerita epos tertentu,” tutur Woro lagi.
Baca Juga: Pesta Rakyat CGM 2019 Akan Digelar dengan Konsep Baru
Beberapa waktu lalu pementasan Wayang Potehi memang kurang populer sebab sempat dilarang pada pemerintahan orde baru. Perubahan terjadi kala Gus Dur menjabat Presiden Republik Indonesia pada era reformasi. Wayang Potehi boleh dipentaskan lagi. Sebagai wayang para dewa, Wayang Potehi masih dipentaskan di kelenteng sebagai bagian dari ritual umat Konghucu.
Tidak bisa dipungkiri saat ini para dalang Wayang Potehi umumnya telah berusia lanjut. Karena itu Woro serius meregenerasi penerus dalang Potehi. “Dalang-dalang Wayang Potehi sudah semakin sepuh. Karena itu regenerasi perlu dilakukan secepatnya,” ungkap Woro.
Dengan prinsip ‘Tak Wayang, Maka Tak Sayang’, Rumah Cinwa mengajak keluarga-keluarga Indonesia aktif mengajak anak-anak untuk mengenal salah satu warisan budaya tak benda yang diakui United Nations Educational, Scientific and Cultural Organization (UNESCO).”Jadi, jangan lupa bawa anak anak nonton Wayang Potehi di Bogor Street Festival 2019 ya…” imbau Woro.
Ismail Sidik