TRAVELOUNGE.CO I JAKARTA – Menteri Pariwisata Arief Yahya saat meninjau Jakabaring Sport City (JSC) di Palembang, mengatakan, Kawasan Jakabaring memiliki sarana yang lengkap sehingga bisa dijadikan bukan sekadar tempat olahraga namun sekaligus tempat wisata olahraga unggulan di Sumatera Selatan (Sumsel). Arief Yahya ingin kawasan Jakabaring Palembang sebagai destinasi wisata olahraga unggulan.
“Kawasan olahraga Jakabaring Palembang ini satu-satunya tempat olahraga yang terintegrasi sehingga layak menjadi destinasi wisata olahraga unggulan di Indonesia,” ujar Menpar.
Dalam kunjungannya di kawasan Jakabaring, Menpar Arief Yahya didampingi Direktur Utama Jakabaring Sport City (JSC) Meina Fatriani Paloh. Sebagai langkah awal untuk menjadikan Kawasan Jakabaring sebagai destinasi wisata olahraga unggulan, Arief Yahya meminta agar Provinsi Sumsel rutin menggelar event pertandingan olahraga.
“Sport Tourism event tidak bisa berdiri sendiri. Pendapatan event olahraga terdiri dari beberapa hal seperti 60 persen dari TV broadcasting, 30 persen suvenir atau merchandising, hanya 10 persen pendapatan dari tiket,” kata Menpar Arief.
Menpar Arief Yahya juga meminta pengelola JSC segera melakukan kajian tolak ukur dari negara tetangga yang sama-sama memiliki kawasan olahraga terintegrasi (sport city multi venues-multi events). Beberapa kota yang telah mengembangkannya yakni Melbourne, Australia, yang memiliki kawasan “venue” olahraga di tepi Sungai Yara, sebagai tempat berkumpulnya semua lapangan olahraga serta pusat pelatihan atlet terpadu.
Baca Juga: Menpar Tetapkan Provinsi Sumsel Sebagai “Center of Excellence” Wisata Olahraga
“Bagaimana dengan revenue stream atau aliran pendapatan yang masuk? Australia mendapatkan paling banyak dari event olahraga. Jadi saya pikir itu cocok untuk belajar mengelola kawasan sport tourism kepada Australia,” kata Arief Yahya.
Menpar Arief juga menyebut, kegiatan olahraga berskala internasional ternyata mampu meningkatkan kunjungan wisatawan. Ia sekaligus meminta masyarakat untuk memanfaatkan kegiatan olahraga internasional yang dilaksanakan di Sumsel sebagai ajang untuk mempromosikan produk unggulan daerah.
“Dampak tidak langsung dari event berskala internasional itu besar. Oleh karenannya masyarakat harus pandai melihat momentum untuk mempromosikan produk unggulan daerah sehingga jaringan pasarnya bisa meluas dan dikenal hingga ke luar negeri,” ujarnya.
Sementara itu Direktur Utama Jakabaring Sport City (JSC) Meina Fatriani Paloh pada kesempatan yang sama berharap dukungan kebijakan serta sumber daya manusia (SDM), termasuk prosedur teknis pembentukan Jakabaring area sebagai Kawasan Pariwisata dengan konsep Sport City & MICE Integrated Resort Area.
“Kami ingin membuat JSC sebagai kawasan pariwisata berkonsep Sport City dan MICE. Kami membutuhkan dukungan kebijakan, prosedur teknis, dan SDM yang memadai,” jelas Meina.
Ismail Sidik