TRAVELOUNGE.CO I JAKARTA – Keren, modis, stylish! Tiga kata itu sangat pas disematkan untuk Fashion Show Pesona Khazanah Ramadhan (PKR) 2019. Model-model cantik langsung on stage, memperagakan keanggunan busana muslim kekinian.
“Fantastis. Luar biasa. Ini menjadi daya tarik tambahan di Pesona Khazanah Ramadhan 2019,” terang Asisten 1 Setda Povinsi NTB, Baiq Eva Nurcahyaningsih. PKR sendiri di gelar selama sebulan, yakni pada 5 Mei – 4 Juni 2019.
Saat itu, semua pengunjung dibuat terkesima dan terpana. Wajar saja karena penampilan mereka ada yang gemesin atau yang terlihat anggun. Pengunjung yang memadati Aula Islamic Center Provinsi NTB banyak yang memberi applaus. Termasuk sejumlah pejabat di lingkup Provinsi NTB juga ikutan standing applaus.
Penghormatan juga diberikan Asisten 1 Setda Povinsi NTB, Baiq Eva Nurcahyaningsih, Kepala Dinas Perdagangan NTB, Hj Putu Selly Andayani, semua terlihat enjoy. Di deretan lain, Kepala Dinas Pemuda dan Olahraga NTB, Hj Husnanidiaty Nurdin, Kadispar NTB Lalu M. Faozal. Kesannya, semua sangat menikmati fashion show kali ini.
“Fesyen ini untuk meramaikan program Pesona Khazanah Ramadhan 2019. Mereka tampil bagus-bagus. Ini sangat luar biasa,” terang Deputi Pengembangan Pemasaran I Kemenpar Rizki Handayani Mustafa.
Karya-karya terbaik 5 desainer NTB tampil semua. Warna warninya sangat Islami. Desainnya sangat milenial. Semua ditata dengan gaya kekinian.
Baca Juga: Sulut Terus Kembangkan Potensi Bawah Laut Lepas Ditetapkan Sebagai Rising Star Pariwisata Indonesia
“Yang tidak kalah penting, masyarakat bisa menyaksikan langsung dari landmark Kota Lombok. Angle Masjid Hubbul Wathan bisa ikut diabadikan sebagai background. Jadi pasti layak posting lah,” timpal Asisten Deputi Pengembangan Pemasaran I Regional III Kemenpar Ricky Fauzi.
Menpar Arief Yahya pun sangat merespon kreativitas anak-anak muda Lombok yangv diyakini bisa menemukan model dan menguji hasil-hasil kreativitasnya, sebelum dilepas di pasar yang penuh dengan persaingan bebas.
“Di event seperti inilah digodok, creative value-nya. Mereka dibina, ditata, agar siap, kuat, berani bersaing. Jadi, kearifan lokal kita pertahankan dan budaya ditingkatkan,” kata Menpar Arief Yahya.
Ismail Sidik