Gastronomi dan Produk Khas Indonesia Dipromosikan di Prancis

Travelounge

Gastronomi dan Produk Khas Indonesia Dipromosikan di Prancis

TRAVELOUNGE.CO I JAKARTA – Gastronomi dan produk khas Indonesia dipromosikan dalam ajang promosi produk segar terbesar di dunia yakni Marché de Rungis yang digelar 15 – 17 November 2019 di Paris, Grand Palais, Prancis.

Marché de Rungis adalah pasar untuk produk-produk segar terbesar di dunia yang berlokasi di dekat pusat kota Paris. Event ini merayakan ulang tahunnya yang ke-50 tahun dengan membuat edisi pertama festival gastronomi di tempat bergengsi di Paris, Grand Palais.

“Selama 3 hari di Grand Palais, diadakan pasar makanan gourmet Prancis dan internasional seluas 15.000 m2, terdiri dari 120 peserta perusahaan ekspor impor makanan Prancis dan internasional dan juga semua chef terkenal hadir memeriahkan acara ini,” papar VITO Prancis Eka Moncarre.

Visit Indonesia Tourism Officer (VITO) Prancis terus berupaya membuat terobosan dengan mempromosikan Indonesia di Prancis terutama untuk gastronomi dan sejumlah produk khas Indonesia.

“Merupakan suatu tantangan bagi VITO Prancis untuk terus giat memperkenalkan dan mempromosikan Indonesia di Prancis. Apalagi, jumlah turis Prancis yang berlibur ke Indonesia semakin meningkat. Tetapi masih banyak orang Prancis yang belum tahu tentang Indonesia,” urai Eka Moncarre.

Memang banyak cara untuk mempromosikan pariwisata Indonesia tetapi diperlukan strategi yang tepat dengan sasaran yang benar. Dan menggunakan event yang jelas serta membawa hasil untuk Indonesia.

“Kali ini Indonesia kembali hadir di acara bergengsi di Paris, dengan menggunakan gastrodiplomacy sebagai strategi marketing out of the box. Tujuannya untuk memperkenalkan Indonesia di ajang internasional,” terangnya.

Dan pameran ini juga dibuka untuk publik sehingga mereka bisa membeli langsung produk segar dari Pasar Rungis dan mitra-mitranya.

Menurut Eka, menjadi suatu kehormatan bagi Indonesia untuk bisa tampil di tengah-tengah semua pengusaha makanan di Prancis dalam acara bergengsi dengan Rungis sekaligus bisa mempromosikan produk-produk Indonesia. Untuk itu VITO menggandeng Paris Store, salah satu supermarket Asia terbesar di Prancis.

Baca Juga: UNWTO Apresiasi Ubud Sebagai Destinasi Wisata Gastronomi

“Pada acara malam pembukaan 15 November 2019, di stand Indonesia digelar demo masak yang dilakukan oleh Chef Budi dari restoran Indonesia di Paris. Ia membuat demo Tempe Oseng dan Dadar Gulung,” katanya.

Kegiatan ini mengundang Presiden Rungis dan Duta Besar Indonesia di Prancis Arrmanatha Nasir untuk pemotongan tumpeng. Dilanjutkan presentasi tentang Indonesian tourism gastronomy oleh Shanti Travel, salah satu travel agent specialist Indonesia. Acara juga dimeriahkan Tari Saman dari Aceh yang dibawakan oleh PPI Paris dan Pencak Silat KBRI Paris.

“Semua tamu-tamu VIP diundang untuk mencicipi makanan khas Indonesia seperti nasi tumpeng dan jajanan pasar tradisional,” paparnya.

Berlanjut pada Sabtu 16 November 2019, Eka Moncarre memberikan presentasi di depan pengunjung dengan tema L’Indonésie, l’archipel aux épices yang artinya Indonesia, kepulauan rempah-rempah.

“Selama 3 hari, pengunjung diberikan informasi tentang pariwisata Indonesia dan disuguhkan juga tasting kue-kue Indonesia. Tari-tarian Betawi, Kalimantan, dan Papua juga ditampilkan,” jelas Eka.

Dengan memperkenalkan Indonesia lewat event gastronomi di Rungis, ia berharap bukan pariwisata Indonesia saja yang dipromosikan, tapi juga gastronomi indonesia, produk-produk, dan kebudayaan Indonesia.

Menurut Eka, promosi yang dikemas secara lengkap dengan cara kreatif dan inovatif, akan mampu menarik lebih banyak wisatawan asal Prancis untuk berkunjung ke Indonesia sehingga dapat meningkatkan devisa bagi Indonesia.

Promosi Indonesia di Grand Palais merupakan kolaborasi antara VITO dengan mitra-mitra perusahaan Prancis yaitu Paris Store dan Shanti Travel. Dan juga didukung oleh sejumlah restoran Indonesia di Paris seperti Restaurant Indonesia, Borneo a Paris Restaurant Indonesia, PPI Prancis, dan tim Pencak Silat KBRI Paris.

Ismail Sidik

Berbagi: