Gema Muharram, Santunan dan Penghiburan Bagi Anak Yatim

Travelounge

TRAVELOUNGE.CO I JAKARTA – Seleb juga manusia. Punya rasa dan empati yang tulus pada sesama. Terlebih lagi pada anak yatim dan piatu. Rasa iba pun mengalir jernih dalam ujud semangat untuk berbagi. Hal ini terlihat dalam acara Gema Muharram, Santunan dan Penghiburan Bagi Anak Yatim di Bayt al-Quran Museum Istiqlal, Taman Mini Indonesia Indah, Jakarta (21/9).

Acara yang di gagas Dean Desvi dan melibatkan beberapa artis, seperti Ageng Wahono Kiwi, Iman Dwi Saputro, SH, Eddie Karsito, Ratna Listy dan penggiat spiritual Panglima Langit, Jean Salimar dan lainnya itu tidak lepas dari pemaknaan hakekat seorang ibu. Baik bagi anak anak yatim dan piatu itu atau untuk anak anak secara umum.

Sejatinya ibu adalah sosok yang tak bisa dipisahkan peranannya dalam kehidupan. Ibu memiliki peran penting membentuk karakter anak. Ibu adalah paripurnanya kehidupan dunia dan akhirat.

“Seorang ibu harus mampu menempatkan posisinya sebagai mother, teacher, entertainer, and entrepreneur,” kata Dean Desvi, kepada travelounge.co, saat menggelar acara Gema Muharram — Santunan dan Penghiburan Bagi Anak Yatim di Bayt al-Quran Museum Istiqlal, Taman Mini Indonesia Indah (TMII), Jakarta.

Menjadi ibu yang baik, kata Dean, menuntut setiap wanita selalu mengevaluasi apa yang penting dalam hidupnya. “Dalam berbagai aspek wanita harus siap menjadi ibu. Termasuk siap menjadi guru (teacher) bagi keluarga dan anak-anaknya,” ujar aktivis muslimah, yang kerap menggelar ‘Kajian Islam’ dari masjid ke masjid ini.

Seorang ibu, lanjut Dean, juga dituntut dapat menjadi penyejuk jiwa bagi keluarga (entertainer), dan mengayomi. “Mengajarkan kemandirian dan keseimbangan hidup, agar maslahat secara ekonomi (entrepreneur),” ujar pemilik usaha jasa Ibadah Umroh & Haji Plus PT. Al-Muflihun ini.

Hal lain bersifat spiritual, kata Dean, adalah mengajarkan kepada anak tentang pentingnya empati. Menolong sesama, serta dapat merasakan penderitaan orang lain. Kegiatan ’Women’s Spiritual Journey of Charity’ adalah kegiatan yang secara sadar memiliki spektrum luas mengedukasi anak bangsa lewat kegiatan berbagi.

“Idul Yatama; adalah momentum Asyura (10 Muharram) sebagai hari memberikan perhatian lebih terhadap anak-anak, khususnya yatim dan piatu. Bahkan kita harapkan kegiatan ini dapat menjadi pelajaran, dan mendorong lebih baik untuk kehidupan yang mereka jalani nanti,” tandas bintang sinetron ‘Tukang Bubur Naik Haji’ ini.

Acara dengan tema ‘Gema Muharram Ananda Titipan Allah & Kecintaan Rasulullah’ ini, menyantuni ratusan anak-anak yatim dan piatu dari Yayasan Darussalam An-Nur Jakarta. Dalam acara ini, selain donasi dalam bentuk uang tunai, anak-anak juga diajak nonton bersama beberapa film ilmu pengetahuan, di Teater Imax Keong Emas TMII.

Anak-anak juga mendapat berbagai penghiburan dan santunan tambahan dari sejumlah artis. Mewakili para artis, Ageng Wahono Kiwi, dalam kesempatan tersebut menyampaikan, tentang pentingnya pendidikan moral spiritual bagi anak-anak; kids jaman now, di tengah pengaruh budaya global yang tak mungkin dibendung. Terutama kaitannya dengan masalah seks bebas dan peredaran narkoba.

Kegiatan charity seperti ini, kata Ageng Kiwi, sangat positif sebagai spiritual leadership; sebuah konsep kepemimpinan yang mengutamakan dimensi kemanusiaan dan kesusilaan.

“Melalui kesadaran berempati, kita bisa mengajarkan sikap kepemimpinan yang mengedepankan moralitas, kepekaan (sensitivitas), keseimbangan jiwa, kekayaan batin dan beretika,” ujar Ageng.

Ismail Sidik

Berbagi: