TRAVELOUNGE,CO, JAKARTA – Glenfiddich, Penerima Penghargaan Whisky Single Malt Scotch Paling Banyak di Dunia, meluncurkan Where Next Club di Jakarta untuk menginspirasi generasi pembuat perubahan di Indonesia.
Acara peluncuran Where Next Club dipandu oleh Makna Talks, salah satu dari saluran podcast terkemuka di Indonesia. Acara ini juga bekerja sama dengan desainer fesyen Indonesia, Rama Dauhan dan Iyas Lawrence, pendiri Makna Talks.
Bersama Rama Dauhan, mereka memperbincangkan komunitas kreatif lokal dan pandangan Rama Dauhan terhadap keberlajutan dan warisan fesyen di Indonesia.
Para hadirin juga terlibat dalam lokakarya interaktif menggunakan kain daur ulang untuk melengkapi tas rancangan Rama Dauhan yang dipimpin oleh Rama Dauhan sendiri.
Brett Bayly, Duta Glenfiddich untuk Asia Tenggara, mengatakan “Glenfiddich selalu menjadi inovator, selalu menantang hal yang konvensial, dan mengejar keunggulan di kelasnya. Kami tidak pernah diam, terus menembus batas dengan inovasi dan pengalaman baru. Kami berharap peluncuran Where Next Club di Indonesia, berkolaborasi dengan mitra berjiwa ‘maverick’ seperti Makna Talks dan Rama Dauhan, telah mendorong para hadirin yang kreatif untuk memacu diri sendiri agar keluar dari zona nyaman mereka, dan mereka juga akan terinspirasi dalam mempelajari keterampilan baru untuk menghadapi tantangan hidup mendatang,” kata Brett dalam keterangan tertulisnya, Rabu (22/12).
BACA JUGA: Asyiknya Menikmati Buah di Kampung Agrinex Ecotourism
Menyeimbangkan peran desainer dan pengusaha
Memiliki ketertarikan dalam keberlanjutan dan pelestarian warisan lokal melalui karyanya, Rama Dauhan, seorang pembuat perubahan di industri fesyen, berbagi pandangan tentang bagaimana dirinya membagi peran antara desainer fesyen dan pemilik label fesyen sendiri.
Rama menjelaskan, “Indonesia memiliki warisan budaya yang sangat kaya yang selalu menginspirasi saya dalam setiap karya. Berbicara mengenai keberlanjutan, hal tersebut tak hanya terwujud di karya saya, namun juga di bisnis fesyen yang saya geluti.”
“Sebuah usaha yang berkelanjutan mampu memberikan yang terbaik dan menjaga eksistensinya meski di waktu tersulitpun. Sebagai bagian dari Glenfiddich Where Next Club, saya senang bahwa saya dapat menginspirasi orang lain dan menjadi penggerak untuk memulai perjalanan pertumbuhan dan pengembangan pribadi mereka melalui cerita dan pengalaman yang saya bagikan,” ujar Rama Dauhan.
Masterclass Where next Club mengenai keberlanjutan dan warisan dalam fesyen
Rama Dauhan memimpin Masterclass untuk para hadirin. Di sesi ini, Rama Dauhan berbagi mengenai cara untuk mendaur ulang kain bekas supaya dapat kembali berguna.
Ia juga berbicara tentang memadupadankan pola kain etnik dari berbagai daerah yang membentuk tradisi baru. Para hadirin juga turut berpartisipasi dalam kegiatan Masterclass dimana mereka diajak untuk menjahit logo Glenfiddich di tas yang didesain oleh Rama Dauhan.
Acara diakhiri dengan sesi tasting yang luar biasa dimana para hadirin dapat merasakan perjalanan penemuan rasa yang menjadikan Glenfiddich sebagai Penerima Penghargaan Whisky Single Malt Scotch Paling Banyak di Dunia.
Dimatangkan dengan penuh ketelitian di barel pohon ek Amerika dan Eropa terbaik selama minimal 12 tahun lamanya, Whisky Glenfiddich 12 Years Old Single Malt menawarkan cita rasa manis dan rasa ek yang halus, menghasilkan tekstur creamy dengan rasa akhir yang bertahan lama, halus dan lembut.
Para hadirin juga disuguhi Whisky Glenfiddich 15 Years Old Single Malt. Dimatangkan di barel pohon ek dan barel pohon ek yang baru, Whisky ini dilunakkan di Solera Vat Glenfiddich yang unik, sebuah pohon ek besar yang terinspirasi oleh sherry bodegas dari Spanyol dan Portugal.
Cita rasa Whisky berusia 15 tahun ini dibentuk dari sebuah teknik yang developer oleh ahli malt Glenfiddich, dan kehangatan serta rasa rempahnya diracik oleh para ilmuwan di Solera Vat.
(Savor)