TRAVELOUNGE.CO I JAKARTA – Wuuiih…keren. Sebentar lagi Jembatan Gantung sepanjang 240 m dengan ketinggian mencapai 150 m akan menjadi destinasi wisata baru yang diyakini bisa memacu adrenalin dan mengoyak ngoyak hasrat berpetualang ditengan rimba belantara.
Jembatan gantung tertinggi dan terpanjang di Jawa Barat ini menghubungkan objek Situ Gunung dengan Curug Sawer. Asiknya, menjejaki jembatan gantung ini kita seraya melintas diatas pucuk pucuk pohon pinus yang melambai seirama hembusan angin pegunungan nan sejuk.
Obyek wisata jembatan gantung kanopi ini berada di area Taman Nasional Gunung Gede Pangrango (TNGGP) Resort Situ Gunung, Kabupaten Sukabumi. Fungsional jembatan ini sangat dinanti para wisatawan. Sekarang saja, belum lagi diresmikan penggunaannya, saban hari warga bejibun menyatroni.
Sejatinya jembatan gantung kanopi yang merupakan obyek wisata baru yang berada di kawasan wisata TNGGP, membentang diatas sungai Cijambe pada ketinggian 150 meter. Memiliki panjang 240 meter dan lebar 1,8 meter. Keren kan?
Nah, untuk kenyamanan dan keamanan, pada sisi kiri dan kanan jembatan dipasang jaring kawat berukuran empat milimeter dengan tinggi 1,20 meter.
Jembatan ini beralaskan kayu Ulin yang didatangkan dari Papua. Kayu kayu ini ditempel diatas bentangan lima tali wayer sling dengan ukuran 32 milimeter. Bentangan tali ini disanggah empat tiang pancang baja setinggi lima meter yang menancab pada kedalam enam meter diatas permukaan tanah. Dengan demikian mampu menahan beban seberat 55 ton atau sebanyak 150 orang.
Tapi demi keamanan, nantinya wisatawan yang ingin melintas akan dibatasi hingga 60 orang saja. Ini semata mata demi kenyamanan dan keselamatan pelintas dan penikmat jembatan ini.
Yang tak kalah unik dan asik, demi memanjakan para pelintasnya, bagian tengah, alas jembatan akan menggunakan kaca transparan sepanjang sepuluh meter dengan ketebalan 5 milimeter. “Bisa meneropong langsung ke bawah,” urai Wawan salah seorang pekerja.
Baca Juga: Wisata Riam Jeram Akan Membuat Liburan Anda Menjadi Begitu Seru
Nah, untuk menikmatinya pengunjung cukup membayar restribusi saja sekitar Rp28.000. Lalu untuk sampai di jembatan ini, wisatawan harus berjalan kaki setengah kilo meter dari pintu gerbang TNGGP. Jalannya memang masih tanah, berkelok dan menanjak dengan jurang menganga yang mengintai sepanjang jalan. Meski sejatinya jalan tersebut bisa dilalui kendaraan roda dua dan empat, tapi hanya pejalan kaki saja yang diperbolehkan melintas.
Jembatan gantung boleh saja berserak dimana mana. Tapi keunikan jembatan ini, kala melintasi jembatan, wisatawan dapat merasakan pesona panorama alam pegunungan yang sangat luar biasa. Sepanjang mata memandang, hamparan belantara memanjakan pandangan mata. Sejuknya udara menjadi kenikmatan tersendiri karena jembatan berada diatas ketinggian Taman Nasional Gunung Gede Pangrango.
Kemanjaan lainnya, bagi pengunjung yang takut ketinggian, tidak perlu khawatir. Nantinya saat operasional akan disediakan perlengkapan sabuk pengaman (body harnes).
Lepas memacu adrenalin dengan melintas jembatan, wisatawan akan disambut suara gemuruh air terjun Curug sawer yang sudah terdengar dari jarak 300 meter. Bersiponggeng dengan kicauan burung dan aneka satwa lainnya.
Tunggu apalagi!
Ismail Sidik