TRAVELOUNGE.CO I JAKARTA – Pemerintah Kabupaten Berau, Kalimantan Timur, sudah menetapkan 30 agenda wisata dan budaya yang masuk kalender pariwisata pada 2018. Menpar Arief Yahya pun mengapresiasi Calendar of Events 2018 yang disusun Berau.
“Mohon waktunya dikunci, jangan berubah tanggal dan bulan! Promosikan sesuai dengan DOT -Destinasi, Originasi, Timeline, agar efektif sampai ke calon travellers,” ujar Menpar Arief Yahya.
Dia mengingatkan, agar events itu dikurasi dengan standar global. Sehingga bisa mengundang wisman dan wisnus dengan lebih percaya diri. “Koreografinya nasional, tarian, kostum, dan musiknya dikurasi dengan baik,” ungkap Menpar Arief.
Semua event yang ditetapkan merupakan kegiatan tahunan. Beberapa event masuk agenda Dinas Kebudayaan dan Pariwisata (Disbudpar) maupun instansi lainnya.
Salah satu agenda yang masuk kalender pariwisata adalah Cap Go Meh pada 22 Maret mendatang. Event di Berau bakal padat pada April. Pemkab sudah menyiapkan tujuh event. Di antaranya, Tour de Biduk pada 7-8 April dan Berau Sport Tourism (21-22 April).
Ada pula pesta panen di Kampung Long Lanuk, Kampung Long Duhung, dan Kampung Long Gie. Travelista juga bisa memilih event pada Juli yang berjumlah empat. Yakni, Tour de Merabu, gelar seni budaya Batiwakkal, Maratua Jazz, dan parade band idulfitri.
Pada Desember, Pemkab Berau bakal menggelar tujuh event. Di antaranya, HUT kedua Pasar Barambang, Oma Aba, pesta meja panjang, dan pesta Dayak Badeng. Kepala Disbudpar Berau Mappasikra Mappaseleng menjelaskan, jumlah event berpeluang bertambah karena masih ada kegiatan dadakan yang bisa digelar.
Dia menambahkan, pihaknya sudah berkoordinasi dengan berbagai pihak sebelum menetapkan seluruh event itu. Misalnya, Asosiasi Perusahaan Perjalanan Indonesia (Association of The Indonesian Tours and Travel Agencies/ASITA), Perhimpunan Hotel dan Restoran Indonesia (PHRI), dan Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG).
Mappasikra berharap kalender pariwisata itu bisa membuat tingkat kunjungan wisatawan ke Berau stabil.
“Sesuai keinginan wakil bupati bahwa kunjungan itu bisa merata dalam setiap bulannya. Jadi, pemasukan tetap berjalan meskipun masuk low season,” jelas Mappasikra.
Menurut Mappasikra, kalender pariwisata itu akan diteruskan ke Pemerintah Provinsi Kaltim dan Kementerian Pariwisata untuk disinkronkan. “Totalnya 30 kegiatan. Namun, bisa saja bertambah lagi pada bulan-bulan tertentu. Kami tetap mengakomodir kegiatan dadakan yang nantinya dilaksanakan,” kata Mappasikra.
Mappasikra menjelaskan, kalender wisata itu memberikan gambaran bagi wisatawan yang ingin berwisata ke Berau. Pihaknya juga akan terus membuat kalender wisata pada tahun-tahun mendatang. Dengan demikian, wisatawan bisa memilih jenis agenda yang akan disaksikan saat berlibur ke Berau.
“Kami akan punya dasar untuk penyusunan di tahun berikutnya. Tinggal menambahkan atau mengurangi kegiatan yang akan dijalankan nantinya,” kata Mappasikra.
Sementara itu, Wakil Bupati Berau Agus Tantomo mengatakan, kalender wisata memang dibutuhkan untuk menunjang industri pariwisata. Dengan adanya kalender wisata itu, wisatawan memiliki gambaran mengenai event di Berau. “Sudah saatnya melangkah ke jenjang yang lebih serius untuk memajukan sektor pariwisata Berau,” ujar Agus
Agus mengakui, selama ini banyak kegiatan yang kurang maksimal dan tidak berpengaruh signifikan terhadap kunjungan wisatawan.
Padahal, sambung Agus, kunjungan wisatawan akan membeludak jika kegiatan disusun dengan matang dan melibatkan seluruh pihak. “Kami ingin penyusunan ini bisa berdampak pada perkembangan wisata yang berujung pada peningkatan pendapatan asli daerah,” kata Agus. (bng)