TRAVELOUNGE.CO I JAKARTA – Dengan mengandalkan wisata budaya (culture), alam (nature), dan buatan manusia (manmade) semisal membangun kolam apung di Pulau Siput sebagai daya tarik, Kabupaten Lembata, Nusa Tenggara Timur akan mengembangkan diri sebagai destinasi eksotik kelas dunia.
“Sektor pariwisata kami tempatkan sebagai sektor unggulan untuk mensejahterakan masyarakat. Kami ingin mengembangkan pariwisata Lembata sebagai destinasi eksotik dengan mengandalkan pada potensi budaya, alam, dan buatan,” kata Bupati Eliaser Yentji Sunur didampingi Deputi Bidang Pengembangan Pemasaran I Kementerian Pariwisata, I Gde Pitana, dalam jumpa pers usai peluncuran event Festival 3 Gunung Lembata sebagai Calender of Event (CoE) 2018, di Balairung Soesilo Soedarman, Gedung Sapta Pesona Jakarta, kantor Kemenpar, Senin sore (7/5/2018).
Bupati Eliaser Yentji Sunur menyatakan, bahwa untuk mengembangkan sektor pariwisata, Pemkab Lembata telah mengalokasikan dana pembangunan dan promosi sebesar Rp 15 miliar, serta memperoleh dukungan pemerintah pusat (Kemenpar) melalui DAK sebesar Rp 1,5 miliar.
”Kegiatan promosi di antaranya dengan menggelar event Festival 3 Gunung Lembata, sebagai sarana untuk mempromosikan Calender of Event Lembata,” kata Eliaser Yentji Sunur, seraya mengharapkan dari kegiatan promosi tersebut berdampak kunjungan wisatawan akan meningkat signifikan.
Kunjungan wisatawan ke Lembata tahun lalu sebanyak 10.000 terdiri atas 8.700 wisatawan nusantara (wisnus) dan 1.300 wisatawan mancanegara (wisman). “Tahun ini kita proyeksikan menjadi 15.000 wisatawan, di mana kunjungan wisman diharapkan naik signifikan,” katanya.
Baca Juga : Mengintip Lumba-lumba di Pulau Pisang Lampung
Deputi Bidang Pengembangan Pemasaran I Kementerian Pariwisata (Kemenpar), I Gde Pitana mengatakan, Kemenpar memberi apresiasi kepada Pemkab Lembata yang menempatkan pariwisata sebagai sektor unggulan. “Kabupaten Lembata memiliki potensi untuk dikembangkan menjadi destinasi yang eksotik karena memiliki daya tarik budaya, alam, dan buatan yang unik dan tidak ditemukan di tempat lain,” kata I Gde Pitana.
Menurut I Gde Pitana, originalitas dan otentitas budaya dan alam yang dimiliki menjadi keunggulan Lembata dalam mengembangkan diri sebagai destinasi yang unik dan eksotik. “Lembata sudah lama tersohor ke mancanegara dengan keunikan budaya yaitu tradisi berburu ikan paus yang lestari. Kearifan lokal ini menjadi daya tarik wisatawan datang ke Lembata,” kata I Gde Pitana.
Ismail Sidik