travelounge.co | Jakarta – Di dalam tubuh yang sehat, ada jiwa yang sehat. Inilah konsep Kampung Agrinex, Agrowisata Petik Buah yang diformulasikan dalam konteks menikmati alam lepas yang indah, di mana terdengar suara gesekan daun dan menguar aroma tanaman untuk detoks lahir batin.
Agrowisata Petik Buah Kampung Agrinex berlokasi Cikeusik, Pandeglang, Banten, Indonesia. Di lahan berbukit yang indah, di dua sisi kebun jati Perhutani dan terpisah sekira 2 km dari permukiman penduduk.
Para perajin membuat rumah kayu sistem knock down khas Tomohon, yang menghadirkan tempat seru untuk singgah dan beristirahat bagi para tamu.
Tersedia 12 kamar villa dan Camping Ground dengan total kapasitas tenda lebih dari 200 orang. Kapasitas tempat camping mencapai lebih dari 1.000 orang.
Dikelola dikelola sejak Februari 2016 dengan penanaman mulai Oktober 2017, kebun buah di Kampung Agrinex, Agrowisata Petik Buah sudah berjumlah lebih 10 ribu.
Sudah mulai panen perdana, namun hasil panen masih bisa lebih maksimal mengingat usia tanaman dan ukuran tanaman yang masih muda.
Karena itu, kesempatan menghadirkan pasar buah organik masih terbuka luas bila ada yang ingin mengupayakan, seiring kesadaran publik akan makanan sehat tanpa pengawet bagi kesehatan.
Keberadaan Agrowisata Petik Buah ini bisa diandalkan menjadi pilihan berharga untuk self healing yang sehat.
Untuk hidangan sehat, pengelola menyediakan sea food dan alat bakar sehingga pengunjung bisa barbeque di halaman villa juga di Camping Ground.
Menilik Agrowisata ini memang seru. Tidak terbayangkan, kawasan ini dulu termasuk desa sangat tertinggal di Cikeusik, Pandeglang, Banten, Indonesia menurut data BPS 2016.
“Kami lakukan bukan hanya alihfungsi lahan sawit produktif namun memperbaiki kualitas tanah dan lingkungan dengan menentukan jenis buah yang ditanam di Kampung Agrinex, Agrowisata Petik Buah,” jelas Rifda Ammarina dari Kampung Agrinex.
Ia menambahkan sistem penanaman adalah organik, dengan tata ruang ramah lingkungan. Demikian pula bahan bangunan, semuanya mengacu kepada keseimbangan alam dan green economy.
“Selain 100 persen buruh tani lokal yang kami didik, kami juga mendidik pekerja pengolahan kayu dan buruh bangunan kayu dengan menghadirkan pekerja kayu asal Tomohon ke Kampung Agrinex pada Juli 2019 – Desember 2020. Saat ini, pekerja Kayu Cikeusik sudah menggarap pembangunan rumah kayu knock down Tomohon,” jelas Rifda Ammarina.
Di tengah situasi ekonomi yang tidak terlalu baik saat ini, di mana banyak perusahaan baru bangkit, Kampung Agrinex menyiapkan paket murah meriah bagi perusahaan yang ingin melakukan gathering, pelatihan dan aneka acara di Kampung Agrinex.
“Kami juga terbuka dengan kunjungan perorangan dan keluarga untuk merasakan atmosfer petik buah, melihat sunrise dari teras villa dan Camping Ground, sampai melihat sunset dari Amphitheater Pesantren Al Ikhlas yang berada sekitar 360 m di ujung jalan, satu arah dengan agrowisawa.
Bagi pengunjung yang membawa anak-anak kecil dan remaja bisa ikut kelas Pesantren.
“Insyaa Allah akan jadi pengalaman berharga bagi siapa pun yg menginap di Kampung Agrinex. Tidak ada kemewahan di agrowisata ini, tapi ketenangan dan kebahagiaan insya Allah bisa dirasakan di Kampung Agrinex,” ungkap Rifda Ammarina.
Agrowisata Petik Buah ini bisa ditempuh daei Jakarta Selatan ke arah Cikeusik sejauh 178 km. Waktu tempuh kendaraan mobil antara 3-4 jam. (Rhadzaki/Ephraim)