TRAVELOUNGE.CO I JAKARTA – Sadar akan kekayaan alamnya, Kapuas Hulu terus berinovasi untuk kembangkan tren ekowisata. Sejatinya Kapuas Hulu merupakan kabupaten paling timur dalam wilayah administrasi provinsi Kalimantan Barat. Secara geografis, Kabupaten Kapuas Hulu berada di perhuluan Sungai Kapuas, berbatasan langsung dengan negara bagian Sarawak-Malaysia, dan terletak percis ditengah-tengah pulau Borneo.
Dari segi tutupan hutan, kabupaten ini telah merelakan 51,56% dari 3,1, juta hektar wilayahnya ditetapkan sebagai kawasan konservasi termasuk 800 ribu Ha kawasan Taman Nasional Betung Kerihun (TNBK), 132 ribu Ha kawasan Taman Nasional Danau Sentarum (TNDS), serta beberapa hutan lindung.
Mencermati kondisi dan status ini, Kapuas Hulu berupaya untuk melakukan pembangunan yang tidak bertentangan dengan prinsip yang dianut dari statusnya sebagai kabupaten konservasi dan wilayah HoB. Pengembangan pariwisata khususnya ekowisata merupakan sebuah strategi pembangunan daerah yang selaras dengan konservasi. Ekowisata juga dapat menjadi media mendorong nilai ekonomi dari kawasan konservasi seperti taman nasional dan hutan lindung melalui penikmatan keindahan bentang alam dan mempelajari ekosistem unik yang ada.
Kapuas Hulu telah menetapkan program pengembangan pariwisata sebagai salah satu program prioritas. Berbagai hal telah dilakukan sebagai upaya percepatan pengembangan kepariwisataan di Kabupaten ini. Upaya pengembangan ekowisata juga selaras dengan tren kepariwisataan masa kini, dimana banyak para wisatawan yang ingin kembali ke alam, mencari pengalaman baru, menghargai lingkungan dan budaya, serta memberikan kontribusi positif bagi ekonomi dan ekologi.
Baca Juga: Asiknya Melancong ke Festival Danau Sentarum 2018
Bupati Kapuas, A.M. Nasir menyatakan, pengembangan pariwisata di Kapuas Hulu sudah lama menjadi prioritas. Melalui pariwisata, Kapuas Hulu dapat memenfaatkan Kawasan konservasi yang ada menjadi sumber ekonomi bagi masyarakat dan daerah dengan tetap menjaga keseimbangan ekologi.
“Kami sadar pengembangan kepariwisataan bukan hal yang mudah, butuh waktu dan kerjasama para pihak. Oleh karena itu, kami terus mendorong dan memacu kerjasama dengan para pihak baik itu dalam lingkup nasional seperti Kementerian Pariwisata, Kementerian LHK melalui Balai Besar TNBKDS, dan kementerian terkait lainnya, serta para NGO yang bekerja di Kapuas Hulu yang memiliki konsen terhadap pengembangan wisata, khususnya ekowisata,” jelas A.M. Nasir.
Bupati Kapuas juga berharap setelah penyelenggaran FDS 2018, event ini akan rutin diadakan setiap tahun dengan format yang terus diperkaya. Untuk menghadirkan kualitas yang lebih baik, pemerintah Kabupaten Kapuas Hulu juga terus berupaya keras mendapatkan dukungan para pihak terutama kementrian terkait.
Ismail Sidik