TRAVELOUNGE.CO I JAKARTA – Pelesir atau beraktivitas di Tokyo harus punya rencana dan strategi yang pas. Nah, Buat travelista yang mau menjejaki Tokyo, Jepang dengan budget yang jauh dari boros, Tokyo Metro, perusahaan operator kereta bawah tanah bisa menjadi pilihan transportasi untuk berkeliling di Tokyo, Jepang.
Travelista cukup membeli satu kartu sebagai tiket untuk berkeliling Jepang dengan tiga pilihan waktu penggunaan, yaitu satu hari, dua hari, sampai tiga hari.
“Dengan satu kartu, pengunjung bisa berkeliling sepuasnya menggunakan kereta bawah tanah ini dan bisa keluar masuk di stasiun manapun tanpa ada batasan,” ujar Demand Creation and Marketing Departement Tokyo Metro, Muroyama di Hotel Fairmont, Jakarta Selatan, Jumat (9/3/2018).
Dengan mengakses Tokyo Metro, travelista bisa pergi ke tempat yang paling populer di Tokyo, seperti menyambangi Kuil Sensoji (Asakusa), zebra Cross (Shibuya), Kabukicho (Shinjuku), Pasar Tsukiji (Tsukiji), Kabuki-za (Higashi-ginza) dan Menara Tokyo ( Kamiyacho).
Keunggulan lainnya, frekuensi kereta cukup banyak sehingga tidak perlu menunggu lama untuk kereta berikutnya. Pada jalur utama pada jam sibuk di
pagi dan sore hari, kereta datang setiap 2-3 menit.
Belum lagi akses langsung ke tempat populer kunjungan para Turis. Kereta bawah tanah ini terhubung langsung ke tempat-tempat wisata populer seperti Tokyo Skytree dan Roppongi Hills
sehingga Anda bisa mencapainya tanpa khawatir kehujanan dan berdesakan
Bukan cuma itu, travelista juga bisa memanfaatkan Tokyo Genic Travel’ yang merupakan spot terbaru yang berkaitan dengan tempat kuliner, fesyen dan oleh-oleh yang bisa dijelajahi menggunakan Tokyo Metro.
Jangam khawatir, harganya cukup tetjangkau kok. Harga tiketnya Tiket untuk 24 jam dibandrol seharga 800 yen atau sekitar Rp 104.048. Sedang tiket 48 jam dibandrol 1.200 yen atau sekitar Rp 156.072.
Lalu tiket 72 jam dibandrol 1.500 yen atau sekitar Rp 195.090. Selain itu, penumpang bisa menikmati fasilitas wifi gratis utuk berselancar dan service manager yang menguasai beberapa bahasa agar mempermudah para wisatawan mendapatkan informasi. Jadi travelista tidak gampang nyasar.
Ismail Sidik Sahib