Kemenparekraf Gandeng Asprindo Kembangkan Desa Wisata

TRAVELOUNGE.CO I JAKARTA – Kementerian Pariwisata dan Ekonomi Kreatif/Badan Pariwisata dan Ekonomi Kreatif (Kemenparekraf/Baparekraf) yang menggandeng Asosiasi Pengusaha Pribumi Indonesia (Asprindo) membahas kemitraan melalui Memorandum of Understanding (MoU) pengembangan desa wisata di Indonesia.

Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif/Kepala Badan pariwisata dan Ekonomi Kreatif, Sandiaga Salahuddin Uno, mengatakan bahwa Asprindo memiliki program yang terfokus pada desa wisata yang dapat dikolaborasikan dengan Kemenparekraf.

“Terkait dengan desa wisata, kita sangat fokus ke sana. Sebab Asprindo juga memiliki program yang berkaitan dengan desa wisata yang bisa kita kolaborasikan. Jadi nanti ada 244 desa wisata yang kita harap dapat dikembangkan,” ujar Menparekraf Sandiaga.

Sandiaga menjelaskan bahwa desa wisata telah menjadi tren pariwisata dunia, yang menawarkan  pengalaman liburan otentik di tengah lingkungan santai dan sehat. “Untuk itu diperlukan program-program sinergi mengembangkan desa wisata agar memunculkan daya tarik wisatawan,” sambungnya.

Lebih lanjut, Sandiaga meminta Asprindo untuk mengkaji beberapa program yang tepat lainnya untuk dikolaborasikan secara strategis dengan Kemenparekraf. Sehingga kolaborasi tersebut dapat menjadi lokomotif pemulihan kebangkitan perekonomian Indonesia melalui sektor pariwisata dan ekonomi kreatif.

“Kita perlu kolaborasi, pilih satu atau dua maksimum kolaborasi antara kita dan Kemenparekraf. Dalam 4 pekan ke depan dapat dilanjutkan dengan MoU dengan Kemenparekraf. Jadi konkrit untuk berkolaborasi membangun sektor parekraf ini,” ujar Sandi.

BACA JUGA: BPKP Diajak Kawal Program Unggulan Sektor Parekraf

Sementara itu, Ketua Umum Asprindo, Jose Rizal, mengatakan bahwa program Asprindo sejalan dengan program Kemenparekraf yakni memiliki fokus terhadap pengembangan desa. Ia berharap kerjasama dengan Kemenparekraf dapat menjalin kerja sama untuk meningkatkan lapangan pekerjaan melalui sektor parekraf.

“Program kampung industri, di mana satu desa kami proyeksikan memiliki keunggulan kompetitif dalam membentuk ekonomi kreatif untuk bersaing dan memajukan perekonomian masyarakat setempat. Hal ini tampaknya paralel dengan program desa wisata Kemenparekraf. Sehingga saya harap dapat kita sinergikan. Kami juga sangat berharap bahwa UMKM di bawah binaan Asprindo bisa berkontribusi positif terhadap program-program Kemenparekraf,” ujar Jose.

Selain itu, Anggota Pengurus Asprindo, Deibel Effendi, menyebut Asprindo  juga siap membantu Kemenparekraf dalam menaikkan posisi Indonesia pada Global Innovation Index.

“Global Innovation Index kita tahun 2019 itu peringkat 85, kita harus targetkan untuk ke peringkat 50 pada tahun 2024,” ujar Deibel.

(Ismail Sidik Sahib)