TRAVELOUNGE.CO I JAKARTA – Ini kabar yang asik buat pecinta atau pelaku bisnis perkopian. Ternyata Kopi Arabica dari Garut, Jawa Barat sangat disukai di Singapura. Saban tahun pasokan ke negeri Singa itu terus meningkat.
Hal ini tidak lepas dari kenyataan kopi arabica sangat bagus di tanam di daerah Garut, Jawa Barat. Ini yang diungkapkan anggota Tani Mukti, kelompok petani kopi di Desa Cipaganti, Garut, Jawa Barat.
Tani Mukti jumlah anggotanya mencapai 31 orang petani. Luas areal garapan 25 H. Meski tidak terlalu luas, kelompok tani ini selalu mendapatkan order kopi untuk di ekspor ke Singapura. “Untuk pesanan tahun 2018 sebesar 2 Ton, dan tahun 2019 meningkat menjadi 10 Ton” jelas Janjan, wakil Kelompok Tani Mukti.
Demografi Desa Cipaganti, kecamatan Cisurupan, Garut, Jawa Barat berketinggian 1.300 an mdpl. Di huni sekitar 1.480 kepala keluarga atau 4.646 penduduk. Tersebar pada wilayah seluas 336.720 hektar dan memiliki keanekaragaman hayati termasuk habitat Kukang (Nycticaebus sp.). Secara umum, Cipaganti merupakan penghasil kopi Arabica. Tidak heran kalau banyak kelompok tani kopi di kawasan ini.
Nikmatnya rasa dan aroma Kopi Arabica asal Garut, salah satunya karena proses full wash atau basah yang dijalankan kelompok Tani Mukti. Dimulai dari petik merah biji kopi. Lalu setelah petik, harus segera di proses kurang dari 8 jam untuk di kupas daging buah kopi dengan mesin pulper. Lepas itu kemudian di rendam 18-24 jam.
Baca Juga: Nikmatnya Menyeruput Secangkir Kopi di Agro Wisata Satria, Kintamani
“Nah disinilah apa yang disebut proses basahnya. Setelah melalui proses perendeman atau fermentasi, dilanjut dengan pencucian kopi dari lendir (limbah). Setelah bersih di jemur sampai kadar air yg di inginkan tercukupi. Untuk selanjutnya proses kupas basah ato kupas kering,” urai Janjan.
Itulah proses full wash atau basah yang dilakukan petani kopi di Garut hingga hasil kebun mereka digandrungi di Singapura.
Ismail Sidik