TRAVELOUNGE.CO I JAKARTA – Kuliners, utamanya para penikmat bakmi ayam, sepertinya kudu menyambangi dan menikmati ajibnya Bakmi BLINYU racikan H.Barron Saefudin yang merupakan anak UI (Universitas Indonesia) lulusan 1991.
Kedai Bakmi BLINYU terletak di Jl.Tole Iskandar (Seberang Gema Pesona Estate) Depok. Kedai ini buka sejak pagi hingga jam 8 malam. Tapi biasanya sebelum saatnya kedai tutup bakminya sudah ludes terjual.
“Walau kedainya di pinggir jalan, tapi kualitas bakmi kami sekelas restoran, lho. Dan meski kualitas mienya premium, namun harganya tetap terjangkau. Rasa mienya lebih ajib sebelum maupun sesudah ditambahi kecap, saus dan sambal,” jelas H.Barron yang pernah jadi manajer Band VOODOO.
BACA JUGA: Ada Terobosan Baru dalam Laptop Premium, HUAWEI MateBook 14s dan 14
“Bedanya, kalau Bakmi BLINYU rasa ayamnya gurih dan dagingnya kering. Sedangkan kalau mie ayam adalah dagingnya berkuah dan manis, seperti mie ayam gerobak keliling atau mie ayam yang juga banyak dijual tukang bakso,” tandas CEO – Founder U&I Clothing, yang memproduksi tshirt keren dan inovatif.
Kuliners, yang tak kalah penting, bukan cuma karena porsi mienya yang cukup banyak atau rasa dagingnya yang lezat, tapi juga karena kenikmatan itu dibarengi harga yang terjangkau. Bayangkan, 1 porsi Bakmi BLINYU, yang berisi pangsit dan bakso (komplit), harganya cuma Rp20.000.Sedangkan Bakmi Ayam (Polos) @Rp.15.000.
Tawaran lain dari Bakmi BLINYU, ada beberapa pilihan yang disodorkan, yaitu pilihan dalam kemasan Box yang mienya sudah dimasak/matang dan Frozen yang mienya belum dimasak/ belum matang agar kastemer bisa menikmatinya dirumah bersama keluarga.
“Sedangkan kemasan Frozen adalah olahan bakmi yang mienya belum dimasak namun daging ayamnya sudah dimasak atau matang. Jadi begitu sampai dirumah, mienya saja yang tinggal direbus dengan air panas. Setelah itu bisa langsung disantap, deh. Maknyus..,” jelas tukang bakmi yang juga pemilik TV Channel dengan konten lagu-lagu ciptaannya sendiri, podcast dan reality show. Salah satu karyanya yang asyik di nikmati adalah klip lagu ‘Bakmi Blinyu’.
Mungkin banyak yang bingung, kenapa alumni UI ini jualan Bakmi BLINYU? Saat disambangi, ia menjawab lugas. “Awalnya karena saya memang penikmat Bakmi Bangka. Trus saya berguru resepnya kepada teman yang memang koki bakmi. Racikan kami banyak disukai tetangga dan teman teman. Merekalah yang men-support agar kami buka kedai bakmi aja sekalian,” pungkas aktivis yang banyak mencipta lagu-lagu bertema sosial dan pengurus ILUNI FIB UI serta ILUNI Menwa UI.
(Ismail Sidik Sahib)