Melongok Keangkuhan Fenomena Alam Dunia Bersama Sail to Krakatau 2018

Travelounge

TRAVELOUNGE.CO I JAKARTA –  Pukul 14.00 Wib, Minggu (29/4) KMP Sebuku berkapasitas 2000 penumpang meninggalkan Dermaga IV Merak. Perjalanan “Sail to Krakatau” 2018 untuk menyaksikan simbol sejarah besar fenomena alam di dunia bernama Gunung Krakatau di Selat Sunda pun dimulai.

Setelah empat jam mengarungi perairan Selat Sunda, terdengar pengumuman bahwa akan tengah mendekat ke kawasan Krakatau dimana terdapat Pulau Panjang, Pulau Sertung, dan Gunung Anak Krakatau. Segera saja peserta Sail to Krakatu mendekat ke sisi-sisi kapal, untuk menyaksikan secara langsung simbol sejarah besar fenomena alam tersebut.

Ditempat ini, pada 27 Agustus 1883 jam 10.20 Gunung Krakatau meletus, dan dalam catatan suara letusannya terdengar hingga 4.600 km dari pusat letusan dan bahkan dapat didengar oleh seperdelapan penduduk bumi saat itu. The Guiness Book of Records mencatat ledakan Krakatau sebagai ledakan paling hebat yang terekam dalam sejarah alam. Gelombang Tsunami yang ditimbulkan saat itu dilaporkan merambat hingga ke pantai Hawaii, pantai barat Amerika Tengah dan Semenanjung Arab yang jauhnya tujuh ribu kilometer.

Baca Juga: Sail to Krakatau, Ide Cemerlang yang Butuh Dukungan Maksimal

Kurang lebih 40 tahun setelah meletusnya Gunung Krakatau, muncul gunung api yang dikenal sebagai Anak Krakatau, yang aktif dan tetap bertambah tingginya. Ketika didekati, Gunung Anak Krakatau terkesan angkuh dan misterius karena nyaris seluruh kawasannya berwarna hitam dengan terlihat asap tipis mengepul dari puncak kepundan. Anak Krakatau pun menjadi incaran peserta untuk diabadikan.

Semakin Dikenal

Sail to Krakatau tahun 2018 ini merupakan ketiga kalinya diselenggarakan, kerjasama antara Pemda Cilegon, PHRI, Association of Indonesian Tours and Travel Agencies (ASITA) Cabang Cilegon , serta PT Angkutan Sungai, Danau, dan Penyeberangan (ASDP) Merak. Menurut Kadis Pariwisata dan Kebudayaan Kota Cilegon. H. Tb. Heri Mardiana, event ini merupakan edukasi bagi wisatawan yang ingin melihat langsung napak tilas letusan Gunung Krakatau sebagai fenomena besar alam di dunia.

Sementara itu, Kadis Pariwisata Provinsi Banten Eneng Nurcahyati berharap, penyelenggaran Sail to Krakatau yang ketiga kalinya akan semakin dikenal sekaligus mengenalkan Banten sebagai tujuan destinasi yang menarik. “Tidak hanya dalam lingkup nasional, namun juga ke tingkat regional dan internasional. Karena nama Krakatau sudah melegenda sebagai fenomena alam di dunia,” katanya.

Simak Juga Video : Sail to Krakatau 2018

Selain keindahan Gunung Anak Krakatau, peserta juga disuguhi matahari terbenam (sunset) di kawasan Krakatau. Sebuah pengalaman yang menarik untuk dilakoni.

Didiek Kuskardi

Berbagi: