Mengenal Tato Tradisional Mentawai, Seni Rajah Tertua di Dunia

Sultan F.

travelounge.co | Jakarta – Mentawai, sebuah daerah yang terletak di Provinsi Sumatra Barat yang memiliki segudang keunikan. Salah satunya yaitu Tato tradisional Mentawai yang merupakan seni rajah tertua di dunia.

Tato Mentawai tentunya memiliki sejarah serta makna yang telah lama menjadi identitas tersendiri bagi para penghuni kepulauan Mentawai.

Belum lama ini, vokalis band Red Hot Chilli Peppers (RHCP), Anthony Kiedis berlibur ke Indonesia yang membuat gempar dunia maya.

Dalam unggahan media sosial, Anthony terlihat sedang duduk bersantai bersama dua warga lokal yang merupakan sirekei.

Mengenal Tato Mentawai, Seni Rajah Tertua di Dunia
Vokalis Red Hot Chilli Peppers dengan penduduk Mentawai [Sumber: IG @chilipeppers]

Kehadiran vokalis RHCP itu menjadi hal positif bagi pariwisata Indonesia, salah satunya sebagai ajang promosi untuk mengenalkan pariwisata Indonesia khususnya kepulauan Mentawai agar lebih dikenal luas masyarakat dunia.

Mentawai selain menawarkan pengalaman pariwisata yang menakjubkan tentunya juga memiliki tradisi tertentu. Salah satunya adalah seni tato atau seni rajah tradisional.

Sudah umum bagi penduduk Mentawai untuk memiliki tato karena sifatnya yang berfungsi sebagai identitas bagi masyarakat suku Mentawai. Pemilihan motif yang dirajah juga tidak sembarangan. Pasalnya, tanah asal, status sosial, hingga seberapa hebat seorang pemburu tergambar pada ukiran yang ada di tubuh masyarakat Mentawai.

Sejarah dan Proses

Seni tato atau seni rajah di Mentawai bukanlah hal baru. Dalam cacatan sejarah, seni merajah tubuh di Mentawai sudah ada sejak 1.500 SM, dan dilakukan secara turun-temurun oleh suku Mentawai.

Hal ini menjadikan seni merajah dari Mentawai sebagai seni tato tertua di dunia.

Mengenal Tato Mentawai, Seni Rajah Tertua di Dunia
Vokalis Red Hot Chilli Peppers dengan penduduk Mentawai [Sumber: Dok Kemendikbud]

Daya tarik seni rajah di Mentawai lainnya ada pada proses pembuatannya. Jauh dari kesan modern, proses pembuatan tato masih dilakukan secara tradisional.

Sebelum memulai merajah, sipatiti atau penato akan melakukan upacara bersama dengan sikerei terlebih dahulu. Kemudian sipatiti mulai membuat gambar kasar pada bagian tubuh yang akan ditato.

Jika sudah, proses rajah dilakukan dengan menggunakan jarum tradisional yang terbuat dari kayu. Nantinya, tubuh akan dipukul secara perlahan menggunakan tongkat kayu untuk memasukkan pewarna ke dalam kulit.

Alih-alih menggunakan bahan kimia, tinta yang digunakan untuk tato adalah pewarna alami yang berasal dari campuran daun pisang dan arang tempurung kelapa.

Makna Motif

Setiap tato tradisional Mentawai dibuat dalam bentuk yang berbeda-beda, sesuai dengan peran setiap orang dalam kehidupan sehari-hari.

Satu hal yang paling mudah dikenali adalah gambar tato laki-laki Mentawai berbeda dengan gambar tato perempuan Mentawai.

Model Tato Tradisional Mentawai
Sumber: Dok Pesona Travel/Fatris MH

Biasanya, gambar tato pada tubuh laki-laki berbentuk garis warna hitam melengkung dari bahu kanan hingga bahu kiri yang melambangkan anak panah, atau gambar binatang buruan.

Sedangkan, perempuan Mentawai memiliki tato bergambar subba atau tangguk. Hal ini digambarkan karena sesuai dengan peran mereka yang pergi menangkap ikan di sungai.

Sementara itu, gambar atau motif tato bagi masyarakat lokal yang berperan sebagai pemburu maupun sikerei juga akan berbeda.

Contoh, seorang pemburu asal Mentawai menggunakan tato sesuai dengan binatang hasil tangkapannya. Seperti babi, rusa, monyet, burung, atau buaya.

Sedangkan, seorang sikerei umumnya memiliki tato bintang “Sibalu-balu” pada tubuhnya.

Itu tadi Tato Mentawai, seni rajah tertua di dunia. Wisata makin seru, koleksi pengalaman baru! (Sultan F./Rhadzaki)

Berbagi: